Nasib-nasib Sial Raul Gonzalez

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2015 17:36 WIB
Raul Gonzalez adalah bintang yang bersinar terang. Namun, dia pernah mengalami nasib sial yaitu dilupakan timnas Spanyol dan Real Madrid.
Tim yang terakhir dibela Raul Gonzalez adalah New York Cosmos. (REUTERS/Eduardo Munoz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para penggemar sepak bola selama dua dekade, 1990-2000an, mengenal Raul Gonzalez sebagai pesepak bola yang menjadi maskot timnas Spanyol dan Real Madrid.

Pria yang baru menutup karier pesepak bola profesionalnya itu dikenal sebagai bintang yang bersinar terang. Ia adalah pangeran bagi publik Madrid.

Namun, siapa sangka, di balik bersinarnya kebintangan Raul, pria kelahiran 27 Juni 1977 itu justru memiliki nasib sial yakni dilupakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

29 Tahun, Usia terakhir untuk Timnas Spanyol

Kesialan pertama adalah ia dilupakan pelatih timnas Spanyol Luis Aragones pada 2006. Hal itu pun membuat Raul mengakhiri karier internasional lebih dini yakni saat usianya masih 29 tahun.

6 September 2006 adalah kesempatan terakhir Raul bermain membela timnas Spanyol di lapangan hijau. Kala itu Spanyol kalah dari Irlandia Utara 2-3 di Belfast.

Hasil buruk di Piala Dunia 2006 dan permainan di Irlandia Utara itulah yang kemudian mengakhiri karier internasional Raul.

Selanjutnya Aragones lebih memercayakan lini depan La Furia Roja kepada David Villa dan Fernando Torres--dua bintang muda yang sedang bersinar kala itu.

Suatu kebetulan pula generasi emas sepak bola Spanyol telah matang. Pada ajang Piala Eropa 2008, Spanyol menjadi juara setelah gol semata wayang Torres ke gawang Jerman yang dikawal Jens Lehmann.

Rakyat Spanyol bersuka cita karena haus gelar juara selama 44 tahun. Namun, Raul? Dia mengaku senang tetapi di sisi lain merasa cemburu.

Kala itu usianya masih 31 tahun. Ia bisa saja berada di lapangan ikut mengangkat trofi bagi negaranya.

Keberhasilan tersebut berdampak negatif bagi Raul. La Furia Roja dinilai tak lagi membutuhkan Raul. Sementara itu taktik Spanyol, termasuk taktik penggunaan false nine dinilai lebih ampuh.

Karier internasional Raul berhenti di angka 102 penampilan dan 44 gol bersama timnas Spanyol. Raul dilupakan dari Spanyol, apalagi setelah Spanyol bisa memenangkan Piala Dunia 2010.

Sial di Real Madrid

Raul Gonzalez muda merupakan sosok yang cukup berani. Ia lahir di daerah San Cristobal di kawasan metropolitan Madrid. Itu merupakan daerah yang menjadi basis pendukung Atletico.

Ayahnya, Don Pedro, juga pendukung fanatik Atleti. Dan, Raul pun sempat merasakan belajar di akademi sepak bola Atleti. Namun, di usia 15 tahun, Raul mengambil keputusan berani untuk pindah ke akademi Real Madrid, La Fabrica.

Raul mendapat promosi ke tim senior pada 1994 dan melakoni debut pada usia 17 tahun dan 124 hari. Kehebatan Raul semakin melesat bersama Raul hingga akhirnya menjadi kapten setelah Fernando Hierro hengkang pada 2003.

Tiga tahun sebelumnya, Florentino Perez yang baru terpilih sebagai presiden Madrid memulai proyek keseblasan mega bintang atau Los Galacticos. Bintang-bintang yang dibeli dengan dana selangit berdatangan ke ruang ganti Santiago Bernabeu.

Hal itu kemudian membuat suasana ruang ganti sering berubah dan pemain-pemain sebelumnya hengkang termasuk duetnya di lini depan, Fernando Morientes.
Gagal di Piala Dunia 2006, Raul Gonzalez (tengah) hanya bisa menonton kala timnas Spanyol mengangkat trofi Piala Eropa 2008.(Getty Images/Gary M Prior/Allsport)
Namun, kedatangan para penyerang terbaik dengan harga yang mahal seperti Ronaldo, Michel Owen, Klaas Jan Huntelaar, Ruud van Nistelrooy, Robinho tak mampu menggeser Raul yang memilih setia dengan Bernabeu.

Raul tetap mencoba bertahan dan bersaing. Hasilnya, Owen, Robinho, Huntelaar, Van Nistelrooy bahkan Ronaldo yang justru hengkang dari Madrid.

Pada 2008 silam, Raul dan Iker Casillas mendapat kontrak seumur hidup dari Madrid, namun semuanya berubah setelah Perez mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Manchester United.

Salah satunya tentang pemegang nomor punggung tujuh yang menjadi identitas keduanya. Ronaldo mengalah dan memilih mengenakan nomor sembilan. Namun, Raul mengalami kesialan karena harus menepi hampir setengah musim 2009/2010 akibat cedera.

Selanjutnya, Ronaldo pun berhak mengklaim nomor punggung tujuh pada akhir musim 2010 karena Raul memilih memutuskan kontrak karena tak lagi mendapat tempat di Bernabeu.

Raul kemudian berpetualang dan mengikat kontrak-kontrak pendek bersama klub luar negeri. Schalke 04 adalah destinasi pertama petualangan Raul setelah keluar dari Madrid.

Ia bermain di sana selama dua musim sebelum hengkang ke Qatar bersama Al Sadd. Pada 5 Maret 2014, Raul telah mengumumkan pensiun dari sepak bola profesional.

Namun, pada 30 Oktober 2014 muncul kabar dia kembal merumput bersama klub Amerika Serikat, New York Cosmos yang kemudian dibawanya menjadi juara Liga Amerika Utara (NASL) pada Minggu (15/11) waktu setempat. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER