UEFA Pastikan Piala Eropa 2016 Tetap di Perancis

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2015 13:39 WIB
UEFA menegaskan status tuan rumah Piala Eropa 2016 masih tetap jadi milik Perancis meski negara tersebut baru saja diguncang teror.
Aksi teror terjadi saat laga Perancis lawan Jerman di Paris. (REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNN Indonesia -- UEFA menegaskan bahwa status tuan rumah Piala Eropa 2016 tahun depan tetap menjadi milik Perancis meskipun teror baru saja melanda negara tersebut.

Menyusul serangan terorisme yang terjadi di Paris, Perancis, Jumat (13/11), banyak pihak mulai meragukan jaminan keamanan yang diberikan pihak pemerintah Perancis terhadap turnamen yang akan digelar musim panas tahun depan, Piala Eropa.

Namun, keraguan itu dipatahkan oleh pernyataan otoritas sepak bola Eropa, UEFA, yang menegaskan turnamen empat tahunan Eropa itu tetap akan dilaksanakan di Perancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengundian Piala Eropa akan dilangsungkan sesuai dengan jadwal pada 12 Desember nanti di Palais des Congres (Paris) dan turnamen akan dimainkan di Perancis mulai 10 Juni hingga 10 Juni 2016," tulis pernyataan UEFA di situs resmi mereka.

Sebelumnya, salah satu legenda sepak bola Perancis, Just Fontaine, sempat meragukan apakah negaranya mampu menjamin keamanan turnamen sepak bola terbesar Eropa tersebut.

"Setiap negara lain dapat menyelenggarakan Piala Eropa 2016, tapi kita tak bisa melakukannya," ujar Fontaine kepada Die Welt.

Mantan pemain yang kini berusia 82 tahun itu memang mengalami sendiri aksi teror yang melanda Paris, Jumat lalu. Pasalnya, Fontaine turut hadir di Stade de France, yang menjadi salah satu target teroris.

Namun, serangan teroris tak pernah sampai ke stadion, kendati saat berlangsungnya pertandingan persahabatan antara Perancis dan Jerman, sempat terdengar dua kali suara ledakan bom.

UEFA pun meyakini bahwa tidak ada alasan untuk sepenuhnya percaya bahwa Piala Eropa bakal jadi target serangan teroris. Meski demikian, UEFA tetap akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk terus memonitor keamanan dan potensi ancaman terhadap turnamen tersebut.

Pasca serangan teroris itu, pertandingan antara tim putri Paris Saint-Germain dan Orebro di Stade Charlety, Rabu (18/11), akan menjadi pertandingan pertama yang diselenggarakan di Paris.

Musibah ini juga membuat Kelompok ultras Marseille memilih untuk menepikan rivalitas mereka dengan PSG. Hal itu ditunjukkan mereka dengan memasang spanduk di Boulevard Rabatou, selatan Marseille, dengan tulisan "Nous sommes Paris" (Kami adalah Paris). (ptr/ptr)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER