Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa niat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI membantu Rio Haryanto untuk berlaga di Formula 1 terkendala aturan.
"Saya sudah cek aturan di BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) ternyata tidak boleh," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/11).
Ahok, sapaan Basuki, mengungkapkan bahwa aturan BPKP melarang atlet profesional yang berlaga di ajang komersial dibantu menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atlet profesional itu tidak boleh dibantu kecuali sifatnya promosi," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), kata Ahok, hanya bisa memberikan bantuan dalam bentuk promosi saja. Bahkan, menggunakan dana hibah pun DKI tetap tidak bisa membantu Rio.
"Tidak boleh (gunakan hibah)," kata Ahok.
Sebelumnya Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengungkapkan pihaknya siap memberikan bantuan dana pada Rio sebanyak Rp 90 miliar. Dana tersebut nantinya akan disepakati dalam rapat Badan Anggaran.
Pras, sapaan Prasetyo, juga mengatakan bahwa Dinas Pariwisata DKI bisa menumpang publikasi di mobil Rio seandainya mereka bisa benar-benar memberikan bantuan dana untuk pembalap muda tersebut.
Sayangnya rencana tersebut kemungkinan besar akan gagal terlaksana karena terbentur aturan di BPKP.
"Rio ini ibarat ayam kampung yang jika dibiarkan maju akan bisa maju, petarung dia ini," kata Pras beberapa waktu lalu.
Pebalap muda Indonesia, Rio Haryanto, membutuhkan dana sekitar 15 juta euro untuk bisa tampil di ajang F1. Namun, pebalap 22 tahun yang musim ini tampil di ajang GP2 Series itu baru mendapatkan dana 5 juta euro dari Pertamina.
Sementara itu, saat bertemu dengan Ahok 27 Oktober lalu, Rio mengatakan ia diberikan tenggat waktu hingga pertengahan November 2015 untuk mendapatkan sponsor untuk berlaga di F1 musim depan. Ia diberikan tenggat waktu oleh tim F1 yang membidiknya untuk menjadi pebalap.
"Deadline bulan november, sekitar dua pekan lagi," ujar Rio.
Bertemu Ahok bukan satu-satunya usaha yang dilakukan Rio. Pebalap kelahiran Surakarta itu sebelumnya sudah bertemu Presiden Joko Widodo.
"Sempat ke Pak Presiden. Setelah pertemuan itu, kata Pak Jokowi semoga ada BUMN yang bisa dukung. Tapi, sampai saat ini belum ada konfirmasi. Saya berharap bisa masuk F1, kesempatannya sangat jarang. Saya juga bawa nama Indonesia," ucap Rio.
(vws)