Mantan Pesilat Jadi Juara Dunia Wushu

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 20:29 WIB
Yusuf Widiyanto menjadi pewushu terakhir Indonesia yang mendapatkan medali emas di Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 di Istora Senayan, Jakarta.
Pewushu putra Indonesia Yusuf Widiyanto mengalahkan pewushu Vietnam Van Bau To, di final nomor Sanda (tarung) 56 kg Kejuaraan Dunia Wushu 2015. Jakarta, Rabu, 18 November 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pewushu Indonesia, Yusuf Widiyanto, sukses meraih emas di nomor Sanda putra kelas 56 kilogram di hari terakhir penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Wushu (WWC) ke-13.

Yusuf belajar seni bela diri Wushu sejak kelas 2 SMP, dengan berbekal ilmu bela diri pencak silat yang telah ia pelajari saat ia duduk di kelas 6 SD. Setelah tiga bulan menjalani latihan secara intensif empat jam sehari, akhirnya ia berhasil menjadi juara dunia.

"Kemenangan ini untuk Jawa Tengah dan Indonesia agar semua orang tahu indonesia ini bisa berprestasi di wushu. Semoga ini dapat memotivasi atlet-atlet yang lebih junior," ujar mahasiswa jurusan Pendidikan Jasmani dan Keolahragaan tersebut kepada para awak media di Jakarta, Rabu sore (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemuda berusia 21 tahun ini mengalahkan atlet asal Vietnam, Van Bau To, dengan skor 2-1. Ia merupakan atlet Indonesia terakhir yang bertanding dalam final WWC 2015 di nomor Sanda, setelah atlet lainnya tumbang tak berdaya. Raihan emas Yusuf membantu Indonesia menjadi peringkat dua setelah mendapatkan tujuh emas, tiga perak, dan enam perunggu.

Berada di tempat pertama adalah China yang mengumpulkan 13 emas, sementara Hongkong di tempat ketiga dengan lima emas, empat perak, dan dua perunggu.

Pertandingan antar Yusuf dan To berlangsung seru. Yusuf mengakui bahwa lawan kali ini lebih berat dari yang biasa hadapi ketika melakukan latih tanding. Pada awalnya, menurut Yusuf, dirinya merasa tegang hingga gerakannya menjadi tidak maksimal. Namun karena stamina yang lebih kuat, Yusuf pun berada di atas angin.

"Saya tadi sempat ketinggalan poin, jadi saya harus memikirkan bagaimana caranya mengejar dengan semaksimal mungkin. Yang penting main lepas karena ini di negara sendiri, harus lebih percaya diri dan fokus pada lawan," kata Yusuf soal pertarungannya dengan To.

"Sangat tidak percaya saya bisa menang karena ini kejuaraan dunia, saya sangat tidak menyangka. Kunci utama dari kemenangan ini adalah latihan yang rutin dan jangan pernah menyianyiakan kesempatan, kata Yusuf.

Yusuf juga mengakui bahwa tendangannya kurang kuat dibandingkan lawannya yang memiliki postur badan sedikit lebih besar. Maka dari itu mendatang, ia pun akan melatih tendangannya agar lebih baik lagi.

"Saya tidak akan mengecewakan suporter," ucap Yusuf. (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER