Rahasia Kesuburan Jamie Vardy Menjebol Gawang Lawan

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2015 15:29 WIB
Salah satu rahasia kesuburan Jamie Vardy di muka gawang adalah faktor strategi dan metode latihan Claudio Ranieri--pelatih berpengalaman asal Italia.
Selain sukses menjadi top skor sementara, Jamie Vardy berhasil membawa timnya, Leicester City ke puncak klasemen sementara Liga Inggris. (Reuters / Craig Brough)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jamie Vardy menjadi fenomena Liga Inggris pada kompetisi musim 2015/16. Ia mencuat menjadi topskor, menyamai rekor Ruud van Nistelroij, dan ikut mengantar Leicester ke puncak klasemen sementara di pekan ke-13.

Sebelum Liga Primer Inggris musim 2015/16, mayoritas pecinta sepak bola akan menjagokan penyerang-penyerang ternama seperti Sergio Aguero, Wayne Rooney, Diego Costa, hingga Christian Benteke untuk menjadi kandidat pencetak gol terbanyak musim ini.

Tak banyak yang mengira deretan nama pemain bintang itu justru kalah dari Vardy yang lebih banyak menghabiskan kariernya di level semiprofesional, Jamie Vardy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 13 gol telah disarangkan pria berusia 28 tahun itu sepanjang musim ini. Jumlah itu pun membuat Vardy mampu mengalihkan perhatian pecinta sepak bola sejenak dari bintang-bintang ternama dengan harga selangit yang menghiasi Liga Primer.

Terlebih, dengan dua gol yang dilesakkan Vardy ke gawang Newcastle United, Sabtu (21/11), membuat pemain kelahiran Sheffield itu selalu mencetak gol di 10 pertandingan terakhirnya di liga, menyamai rekor Ruud van Nistelrooy.

"Sejujurnya saya tak menyangka ini semua akan terjadi," ujar Vardy terkait performa gemilangnya, seperti dilansir Guardian, Oktober lalu.

Ketajaman Vardy yang mengejutkan banyak pihak juga turut berperan serta dalam keberhasilan Leicester City --klub yang diprediksi akan berjuang di zona degradasi-- terbang tinggi di puncak klasemen Liga Primer.

Kemenangan atas Newcastle membuat Leicester melangkahi Arsenal dan Manchester City yang sama-sama kalah di pekan ke-13. Kini, Leicester berada di puncak klasemen dengan jumlah poin 28.

Di tempat kedua adalah Manchester United yang mengumpulkan poin 27 setelah mengalahkan Watford.

Pemain Buangan dengan Catatan Gol Mentereng

Namun, cemerlangnya karier Vardy pada musim ini mungkin tak pernah dibayangkan banyak orang. Pasalnya penyerang dengan tinggi 178 sentimeter itu sempat menjadi 'pemain buangan' di awal kariernya.

Di usia 16 tahun, Vardy dilepaskan Sheffield Wednesday sebelum bergabung dengan Stocksbridge Park Steels dan memiliki pendapatan sebesar 30 poundsterling per pekan.

Sukses di klub kecil yang berlaga di liga regional, Vardy berkelana di klub-klub yang relatif tak dikenal seperti Halifax Town dan Fleetwood Town. Ia tampil di 46 pertandingan dan mampu menghasilkan 37 gol. Catatan itu pun membuat Leicester yang masih berkompetisi di divisi Championship pada 2012 silam tertarik padanya.

Ruud van Nistelrooy memiliki rekor 10 gol dalam pertandingan beruntun Liga Inggris saat masih membela Manchester United. Kini rekor itu telah disamai penyerang Leicester City, Jamie Vardy. (Getty Images/Laurence Griffiths)

Vardy direkrut The Foxes dengan banderol satu juta poundsterling. Dua musim awal bersama Leicester, Vardy hanya menghasilkan 21 gol dari 70 pertandingan. Statistik itu membuat Vardy mendapatkan sematan sebagai sekedar pemain 'rata-rata' di Championship.

Walaupun begitu, gol-gol Vardy ikut membantu tim tersebut kendati mampu membawa The Foxes promosi ke Liga Primer di akhir musim 2013/14.

Pada musim perdana Vardy di Liga Primer juga berjalan biasa saja. Pemilik nomor punggung sembilan itu hanya mampu mencetak lima gol dari 34 penampilan di kasta teratas sepak bola Inggris musim 2014/15.

Beruntung, Leicester tak terpuruk terlempar dari Liga Primer setelah mampu finis di peringkat ke-14 pada akhir musim.
Jamie Vardy merayakan kemenangan bersama rekannya Jeffrey Schlupp, Kasper Schmeichel, dan maskot Leicester City (belakang). (Reuters / Andrew Boyers)
Kerja Keras dan Keberuntungan

Total, sebelum musim 2015/16, Vardy hanya menghasilkan 26 gol dari 106 pertandingan yang telah ia lakoni bersama Leicester. Jumlah itu membuat Vardy memiliki rataan capaian satu gol dalam empat pertandingan.

Namun, peruntungan Vardy berubah 180 derajat pada musim ini. Salah satu faktornya adalah kedatangan manajer berpengalaman asal Italia, Claudio Ranieri. Hingga pekan ke-13, Vardy telah menghasilkan 13 gol untuk Leicester di Liga Inggris.

"Rahasianya adalah terus-menerus bekerja keras dan berlatih, dan untuk melakukan itu semua Anda membutuhkan motivasi," ujar Vardy.

"Saya termotivasi karena mengetahui bahwa ini semua (bermain bola) merupakan keinginan saya, merupakan hal yang ingin selalu saya lakukan."

Keberhasilan Vardy menorehkan prestasi di Liga Primer juga dianggap sebagai penyuntik semangat para pemain-pemain Championship atau nonliga lainnya, untuk menunjukkan talenta mereka.

"Apa yang telah dicapai Vardy sangatlah penting, tak hanya bagi pemain yang berjuang menuju level tertinggi, tetapi juga bagi sepak bola Inggris secara umum," tulis Chris Waddle, mantan pemain non-liga, dalam artikelnya di Daily Mail.

Berbekal talenta, kerja keras, dan keberuntungan, Vardy kini menikmati rasanya berada di tengah sorotan pecinta sepak bola dengan pundi-pundi golnya yang terus bertambah.

Vardy pun yakin di bawah asuhan Ranieri, performa bagus dirinya dan timnya di Liga Primer akan terus berlanjut. Ia pun memuji cara Ranieri melatih, menyiapkan strategi, dan menyemangati para pemainnya.

"Selama sepekan kami mencari cara-cara agar saya mendapatkan posisi terbaik. Kami berkonsentrasi pada bek lawan akan seperti apa, bagaimana mereka melakukan tekel, dan kami berlatih cara menghadapinya. Itu jelas sekali bekerja," kata Vardy seperti dikutip dari Four Four Two.

Ranieri sendiri mengklaim dirinya bisa memoles para pemain yang sebelumnya biasa saja dan dari level kompetisi rendah jadi pemain kelas dunia. Ia juga menyatakan berpengalaman mengarsiteki pemain-pemain haus gol.

"(Garbriel) Batistuta mencetak 11 gol secara beruntun bagi saya di Fiorentina," kata Ranieri, "Itu adalah performa terbaik dari setiap pemainyang saya latih. Semoga saja Vardy dapat melampaui itu."

Tentang pemain yang menjadi bintang kelas dunia itu, Vardy pun menyontohkan mantan bek Juventus, Moreno Torricelli yang datang dari tim nonliga Caratese. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER