Final Piala Davis Tetap Digelar di Tengah Ancaman Teror

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2015 17:25 WIB
Status keamanan di Belgia sedang dalam kondisi siaga menyusul tragedi terorisme di Perancis. Walau begitu, final Piala Davis di Belgia tetap akan digelar.
Andy Murray akan ikut membela tim Britania Raya dalam final Piala Davis. (Reuters / Jason Cairnduff)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai final Piala Davis antara Britania Raya melawan Belgia akan tetap digelar meskipun ancaman teror sedang menghantui Brussels. Demikian pernyataan resmi dari Flemish Tennis Federation (FTF).

Final tersebut akan dimulai pada Jumat (27/11) di arena lapangan tenis tanah liat yang berada di kota Ghent, sekitar 56 kilometer dari ibukota Belgia, Brussels.

Awalnya sempat diduga partai final itu akan ditunda atau dipindahkan lokasinya menyusul status siaga keamanan yang tinggi di Belgia pascatragedi Paris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AKibat status tersebut, tim Britania Raya yang juga terdiri atas petenis nomor dua dunia Andy Murray, menunda penerbangan mereka ke Belgia yang seharusnya dilakukan pada Minggu (22/11).

Seperti dilansir BBC tim tersebut akhirnya terbang pada Senin (23/11).

"Semuanya terus berjalan karena kami percaya ini akan terus berlanjut," demikian pernyataan resmi FTF.

Kepala Eksekutif FTF Gijs Kooken mengatakan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah Belgia terkait situasi keamanan. Kooken mengatakan hingga saat ini tak ada peringatan khusus mengenai risiko adanya ancaman gangguan pada partai final Piala Davis tersebut.

Selain itu, Kooken mengatakan sebanyak 13 ribu kursi Falnders Expo telah  habis terjual dalam tiga hari. Pihak penyelenggara pun memperkirakan lebih dari seribu pendukung Inggris akan hadir dalam final tersebut

Tim Inggris akan berlatih untuk pertama kalinya di lapangan tanah liat Flender Expo pada Senin sore (23/11). Mereka akan berlatih di bawah pengawasan ketat pihak keamanan, begitu pun dalam perjalanan pulang-pergi hotel dan arena.

Final Piala Davis kali ini adalah yang pertama kali diikuti tim Britania Raya sejak 1978 silam. Terakhir kali mereka menjuarai ajang tersebut adalah pada 1936. Sementara itu Belgia untuk pertama kalinya baru kembali ke final setelah 111 tahun silam.

"Ini merupakan ajang internasional. Jadi ini merupakan ajang yang beresiko, tentu saja dalam situasi seperti ini. Tapi saya sangat percaya diri pada pemerintah kami. "Tentu saja Anda tidak pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi saya akan terkejut jika ini dibatalkan," tutur Kooken.

Sementara itu status siaga di Ghent saat ini berada di level tiga, sama dengan London. Anjing pelacak dan ahli penjinak bom akan berpatroli di sekitar area final.

Sudah dua hari terakhir status pengamanan di Brussels dalam tingkat siaga empat. Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, memberi konfirmasi bahwa transportasi Metro sampai hari ini (23/11) masih belum dapat difungsikan. Selain itu seluruh sekolah dan universitas ditutup, serta para penduduk diberitahukan untuk menghindari titik-titik keramaian.

Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya serangan teror serupa seperti yang terjadi di Paris pada 14 November 2015. Setelah itu, kelompok yang mengklaim sebagai pelaku teror telah memberi kabar bahwa mereka berencana melakukan serangan berikutnya di Belgia. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER