Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan bintang Chelsea yang kini bermain untuk klub Liga Amerika Serikat (MLS) Montreal Impact, Didier Drogba, mengaku lebih berat berkompetisi di MLS dibandingkan di Liga Primer Inggris.
Pada 27 Juli 2015, Drogba menandatangani kontrak 18 bulan dengan Impact yang berasal dari Kanada. Di sana, striker asal Pantai Gading itu menjadi pemain pertama dalam sejarah klub yang mampu menciptakan hattrick di MLS.
Dengan segudang pengalaman bermain di Eropa bersama Olympique Marseille dan Chelsea, Drogba awalnya mengira tampil di MLS akan lebih mudah. Namun, prediksi Drogba ternyata salah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang berpikir akan lebih mudah. Percayalah, ini lebih sulit dibandingkan bermain di Liga Primer karena perjalanannya. Anda bisa menunggu di bandara selama tiga atau empat jam jika Anda ketinggalan pesawat," ujar Drogba seperti dilansir Reuters.
"Seperti yang Anda lihat, tidak ada banyak kemenangan tandang, ketika tim tiba di kandang lawan mereka kelelahan. Sulit untuk menjaga kondisi, dan di MLS ada beberapa pemain bagus."
Drogba sudah mencetak 12 gol dalam 14 penampilan untuk Impact. Sampai saat ini, pemain terbaik MLS Oktober 2015 ini merasa nyaman memperkuat klub yang barus terbentuk pada 2010 tersebut.
Drogba mengaku terbantu dengan kehadiran sejumlah koleganya yang juga pernah bermain di Liga Primer, seperti mantan pemain Chelsea Frank Lampard yang saat ini memperkuat New York City.
Berbicara mengenai Chelsea yang sedang terpuruk di Liga Primer, Drogba yakin tim besutan Jose Mourinho itu akan segera bangkit. Chelsea saat ini berada di peringkat ke-15 dengan torehan 14 poin.
"Momen sulit seperti itu bisa terjadi dan Anda harus melaluinya. Anda harus tunjukkan karakter kuat untuk mengubahnya. Saya harap, dengan dua kemenangan beruntun Chelsea, saya pikir klub berada pada arah yang tepat," ucap Drogba.
(har)