Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih tinju yang berjasa menghasilkan juara dunia kelas bulu WBA bagi Indonesia dalam diri Chris John, Muklis Sutan Rambing, mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Roemani, Semarang, Jumat (27/11), pukul 03.30 dini hari WIB.
Sebelumnya, Sutan yang menderita komplikasi penyakit lever, ginjal, dan stroke, telah sebulan terakhir dirawat di rumah sakit sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Sepanjang kariernya melatih para petinju tanah air, Sutan juga menghasilkan juara ASIA/PABA, Sni Rambing (kelas welter), Roy Muklis (kelas bulu PABA), serta sejumlah petinju juara nasional seperti Arthur Rambing dan Ferdinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang hidupnya, Sutan juga telah mencatatkan banyak prestasi dan meninggalkan sejumlah kenangan bagi keluarga dan rekan-rekannya.
"Ada tiga kata yang selalu ditekankan pada anak-anaknya, yaitu jujur, welas asih, dan tegas," ujar istri Sutan, Mayrines, seperti dikutip dari Antara. "Itu yang selalu ditekankan Sutan Rambing kepada anaknya, termasuk anak didiknya di dunia tinju."
Selain itu, gaya kepelatihan Sutan juga meninggalkan jejak tersendiri di benak Chris John, yang lama diasuh pelatih kelahiran Tondano, Sulawesi Utara tersebut.
"Saya bersama almarhum sejak 1996 sampai 2013 lalu dan beliau selalu melatih kami dengan keras," ujar Chris John mengenang pelatih yang mengantarkannya meraih gelar juara dunia, ketika dihubungi CNN Indonesia.
Sutan yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sompok, Semarang, pukul 13.30 WIB, meninggalkan seorang istri, empat orang anak, dan 13 cucu.
(vws)