Jakarta, CNN Indonesia -- Usaha pebalap Indonesia, Rio Haryanto, menuju dunia Formula 1 (F1) masih dihambat permasalahan dana. Padahal Rio sendiri saat ini memiliki kemampuan dan peluang untuk menuju kesana.
Pebalap berusia 22 tahun itu mengaku telah disodori kontrak oleh tim Manor, namun belum dapat menandatanganinya lantaran masalah dana sponsor.
"Peluang semakin besar (menuju F1) tapi saya masih menunggu kekurangan dana yang dibutuhkan untuk menandatangani kontrak," ujar Rio sepulangnya dari Abu Dhabi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (2/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendala dana itulah yang diakui pebalap kelahiran Surakarta itu menjadi satu-satunya kekurangannya pada saat ini. Rio merasa telah mempunyai dua dari tiga syarat penting untuk merasakan panasnya persaingan di dunia jet darat bergengsi dunia tersebut.
"Saya merasa tengah berada pada peak performance. (Musim ini) penampilan di GP2 juga sangat kompetitif."
"Ada tiga faktor menuju dunia formula satu, yaitu skill, sponsor, dan kesempatan. Saat ini saya baru memiliki dua (skill dan kesempatan) dan namun masih minim sponsor."
Harapan Terhadap Dukungan PemerintahRio yang pernah menyambangi Presiden Joko Widodo juga berharap peran pemerintah dalam memuluskan langkahnya ke dunia F1.
Pasalnya, berlaga di dunia jet balap itu merupakan prestasi dan kebanggaan sendiri bagi negara Indonesia, yang saat ini minim prestasi di dunia olahraga.
"Saya sangat mengharapkan pemerintah dan pihak lain yang bisa membantu saya masuk ke F1," ujar Rio.
"Karena bisa masuk ke F1 itu seperti timnas (sepak bola) masuk ke Piala Dunia. F1 merupakan ajang paling bergengsi di balapan."
Lantas apakah pebalap yang berhasil menduduki peringkat keempat di klasemen akhir GP2 itu akan segera menagih janji ke pemerintah?
"Lihat nanti," ujar Rio sambil tertawa malu. "Maunya sih begitu tapi belum ada janji (bertemu presiden)."
(ptr/ptr)