Jakarta, CNN Indonesia -- Formula 1 tak berdiam diri menghadapi jumlah penonton yang turun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, mereka telah menyiapkan berbagai rencana untuk membuat balapan kembali menarik.
Di Mei 2015, petinggi-petinggi F1 telah menjabarkan perubahan peraturan untuk membuat mobil balap semakin menantang, cepat, dan spektakuler secara visual.
Tim-tim Formula 1 memang telah berupaya untuk memiliki mobil yang bisa membuat mereka memiliki kecepatan, tapi tanpa mengorbankan sisi finalsial atau juga membahayakan para pebalap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Red Bull, tim yang kehilangan kekuasaan mereka di atas trek Formula 1 dan digantikan Mercedes, mengajukan proposal yang dianggap menarik oleh tim-tim lainnya. Rancangan mereka melibatkan sayap depan mobil yang lebih lebar yaitu sepanjang 1850 mm, atau lebih panjang 200 mm dari yang saat ini digunakan.
Sayap belakang mobil pun akan lebih mengalami perubahan yang sama, dengan panjang pada rancangan baru adalah 950 mili meter dan tinggi 800 mili meter (lebih lebar dan rendah dari semula).
Dikutip dari
Motorsport.com, satu perubahan lain yang sudah disepakati adalah soal desain ban yang berukuran lebih besar dari saat ini sebagai cara untuk mengimbangi keuntungan aerodinamika dari perubahan desain sayap.
Ban yang akan digunakan pada 2017 nanti adalah ban memiliki lebar 300 mili meter (mm) di depan dan 400 mm di belakang. Saat ini ban memiliki lebar 245 mm di depan dan dengan ban belakang 325 mm.
Rancangan-rancangan tersebut diyakini akan membuat balapan lebih menarik lagi karena mobil akan berlari lebih kencang enam detik di setiap putaran dari catatan waktu sebelumnya.
Menurut Pat Symonds, salah seorang anggota tim yang merancang peraturan baru tersebut, ide ini akan membuat mobil terlihat seperti mobil dari era klasik yang memang berukuran lebih besar. Dan rancangan inilah yang akan mendasari mobil Formula 1 di masa depan.
"Saya kira mobil akan terlihat cukup berbeda, dan Anda akan bisa melihat gen-gen yang akan membentuk mobil masa depan," kata Symonds seperti dikutip dari
Sky Sports.Rancangan ini tak melulu menerima sambutan baik, terutama dari para pebalap.
Juara dunia 2015, Lewis Hamilton, mengatakan bahwa rancangan baru memang akan memberi pebalap keunggulan aerodinamika, tapi tidak serta merta membuat balapan lebih menarik. Ia berpendapat bahwa rancangan ini justru akan membuat pebalap semakin kesulitan dalam menyalip, terutama karena semakin pebalap mendekat dengan mobil di depannya, maka ia justru akan mengalami turbulensi.
"Dari sudut pandang pebalap, yang kami inginkan adalah daya cengkram lebih kuat pada ban kami. Kami ingin gangguan turbulensi dari mobil di depan kami lebih berkurang, sehingga kami bisa mendekat," kata Hamilton seperti dikutip dari
Sky Sports. Hal senada juga dikatakan oleh Gary Anderson, mantan perancang mobil F1 yang kini telah pensiun. Menurutnya, rancangan baru tidak menyelesaikan masalah paling utama dalam F1 yaitu perlu adanya kompetisi yang lebih ketat dalam balapan.
Selain mengungkapkan alasan yang senada dengan Hamilton soal turbulensi, Anderson juga menyebut bahwa badan mobil yang lebih lebar akan membuat tugas pebalap dalam menyalip semakin sulit, karena hanya ada sedikit ruang untuk bermanuver.
"Dalam setiap perubahan peraturan, yang dilakukan pertama kali seharusnya adalah mengidentifikasi masalah dan memperbaikinya," kata Anderson seperti dikutip dari
Autosport.
"Saya tak yakin bahwa mereka telah benar-benar melakukannya."
(vws)