Leicester vs Chelsea, Ranieri Kenang Momen Buruk

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2015 14:36 WIB
Claudio Ranieri pernah mendapatkan pengalaman buruk saat menjadi pelatih Chelsea satu dekade yang lalu.
Claudio Ranieri berperan besar dalam pembentukan skuat legendaris Chelsea di era 2000-an. (Shaun Botterill/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Claudio Ranieri akan memimpin Leicester City menjamu Chelsea di Stadion King Power, Senin (14/12) malam. Menghadapi Chelsea, Ranieri jelas memiliki momen yang kurang menyenangkan pada dekade lalu.

Pada tahun 2004, Ranieri mendapatkan kabar mengejutkan. Pergantian pemilik Chelsea setahun sebelumnya ternyata memberi dampak negatif pada dirinya.

"Direktur Eksekutif Trevor Birch berkata bahwa ada pergantian pemilik dan menyatakan 'Saya dan dirimu adalah yang pertama akan dipulangkan ke rumah.'," ucap Ranieri mengenang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah hal yang normal bila ada pemilik baru datang dan ia pun ingin menempatkan orang pilihannya di tim yang ia miliki," kata pelatih asal Italia itu melanjutkan," kata pelatih asal Italia itu menambahkan.

Ranieri bahkan yakin bahwa pemilik Chelsea Roman Abrahamovich sudah berniat menggusur dirinya sejak tahun pertama kedatangannya.

"Pada bulan Juli Abrahamovich berencana menggaet Sven Goran Eriksson namun gagal. Karena itulah dia berkata 'Mari kita mulai dan lihat trofi apa yang dihasilkan dari 'pembelian' kita.'," ucap Ranieri mengenang.

Dan begitu kursi pelatih ada di tangan Jose Mourinho, Chelsea langsung sukses jadi juara Liga Inggris di tahun debut pelatih asal Portugal tersebut.

Pujian pun mengalir ke Mourinho namun banyak yang lupa Ranieri pun berandil besar dalam sukses tersebut.

Ranieri adalah sosok yang mendatangkan Frank Lampard, Joe Cole, dan Claude Makelele ke Stamford Bridge. Sebelum pergi pun, Chelsea sudah memastikan mendapat Petr Cech dan sedang membidik Arjen Robben dan Didier Drogba.

Nama-nama itulah yang memegang peranan besar dalam sukses Chelsea di musim 2004/2005 dan tahun-tahun berikutnya. Mourinho sendiri kala itu lebih banyak mengambil mantan pemainnya di FC Porto seperti Paulo Ferreira dan Ricardo Carvalho.

"Saya memilih Petr Cech, pergi ke Eindhoven untuk Robben, dan membidik Drogba," tutur Mourinho. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER