Jakarta, CNN Indonesia -- Media Inggris
The Times mengklaim bahwa eks manager Chelsea, Jose Mourinho, percaya bahwa ada pembocor di ruang gantinya yang dengan sengaja memberitahukan susunan pemain inti Chelsea dalam laga melawan FC Porto di Liga Champions.
Peristiwa ini kemudian berujung pada keretakan hubungan Mourinho dengan para pemainnya di ruang ganti.
Pada pertandingan yang berlangsung Kamis (9/12) di Stadion Stamford Bridge itu, Chelsea mendapatkan kemenangan 2-0 dan meraih satu tiket ke babak 16 Besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mourinho sempat menimbulkan kekagetan karena ia mencadangkan Cesc Fabregas. Pelatih asal Portugal itu kemudian diberitahu oleh rekannya semasa ia pernah menjadi pelatih Porto bahwa strategi itu telah diketahui Porto sebelum pertandingan berlangsung.
Padahal, Mourinho berusaha keras untuk merahasiakan taktik dan susunan pemainnya -- menginstruksikan para pemainnya tidak boleh memberitahu anggota keluarga atau agen apakah mereka akan bermain atau tidak di pertandingan.
Dikabarkan sumber
The Times, Mourinho menyimpulkan bahwa kebocoran soal susunan pemainnya itu berasal dari kamar gantinya sendiri. Hal ini kemudian mendorong Mourinho dengan sengaja menggunakan kata-kata "pengkhianatan" untuk para pemainnya pada sesi jumpa pers setelah Chelsea ditekuk Leicester City 1-2, Senin (14/12).
Kata-kata Mourinho ini yang kemudian memperburuk hubungan Mourinho dengan para pemainnya sendiri.
Hingga saat ini belum diketahui pemain yang membocorkan strategi itu, dan tidak ada indikasi sama sekali bahwa Cesc Fabregas menjadi pelakunya. Setelah kalah dari Leicester, Fabregas juga memberikan pembelaan terbuka bagi Mou.
Ini bukan yang pertama kalinya Mourinho mencurigai ada kebocoran pada ruang gantinya.
Pada musim terakhirnya di Real Madrid pada 2013 lalu, Mourinho juga mengatakan dirinya dikhianati setelah rincian taktiknya sempat muncul di media-media Spanyol.
(vws)