Jakarta, CNN Indonesia -- Duel perebutan gelar juara dunia tinju kelas welter WBO antara Manny Pacquiao melawan Timothy Bradley di MGM Garden, Las Vegas, 9 April mendatang, membuat pusing CEO Top Rank, Bob Arum, yang menjadi promotor pertarungan.
Arum pesimistis mampu menyelesaikan pertarungan Pacquiao melawan Bradley untuk kali ketiga dengan indah, lantaran tak yakin dapat mendulang banyak keuntungan dari pertarungan yang akan disiarkan televisi HBO dengan format
pay-per-view (PPV).
Pertemuan pertama kedua petinju yang berakhir dengan kemenangan kontroversial Bradley pada 2012 lalu, menghasilan 890 ribu pembelian PPV dengan harga 54,99 dolar AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah itu menurun menjadi 800 ribu PPV pada pertarungan kedua Pacquiao melawan Bradley dua tahun kemudian dengan harga 59,99 dolar AS.
Namun, pada pertarungan ketiga kali ini, Arum ragu pertemuan Pacquiao melawan Bradley mampu mendulang banyak pembelian PPV. Terlebih pertarungan terakhir Pacquiao, ketika menghadapi Floyd Mayweather dalam laga bertajuk 'Fight of The Century', gagal memenuhi ekspektasi penonton.
"Apakah kami akan mampu mencapai angka yang sama seperti di dua pertarungan pertama mereka? Mungkin tidak. Kami akan mencoba mendekati angka itu dan berharap mampu melewatinya. Tapi, saya tahu apa yang kami hadapi saat ini," ujar Arum seperti dilansir
GMA News.
Keputusan Arum menjadikan Bradley sebagai lawan Pacquiao muncul setelah promotor itu melakukan pembicaraan dengan HBO, yang sepakat Bradley memiliki daya tarik yang lebih besar dibanding dua kandidat lawan Pacquiao lainnya: Amir Khan dan Terence Crawford.
Bradley saat ini sedang menjadi daya tarik tersendiri usai petinju Amerika Serikat itu memecat pelatih lamanya, Joel Diaz, dan menggantinya dengan Teddy Atlas.
Pergantian itu sejauh ini berbuah manis bagi Bradley, lantaran ia berhasil mengalahkan Brandon Rios dalam pertandingan perdananya bersama Atlas, November lalu.
(har)