Jakarta, CNN Indonesia -- Juergen Klopp meminta maaf atas kepastian Liverpool musim ini jadi tim terburuk perihal produktivitas gol sepanjang sejarah klub.
Dalam ukuran 20 pertandingan awal, catatan 22 gol yang dihasilkan Liverpool musim ini membuat Christian Benteke dan kawan-kawan menjadi tim terburuk sepanjang sejarah Liverpool.
Catatan itu tak lepas dari minimnya gol The Reds dalam beberapa pertandingan terakhir. Kendati sempat menunjukkan ketajaman lewat kemenangan 6-1 di ajang Piala Liga, performa Liverpool merosot dan hanya mampu mencetak lima gol dalam tujuh laga terakhir di Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merosotnya ketajaman Liverpool itu tak pelak membuat Klopp melontarkan permintaan maafnya kepada para pendukung klub tersebut.
"Pertama-tama, saya meminta maaf," ujar Klopp seperti dilansir Daily Mirror. "Inti dari banyaknya gol adalah peluang, jadi kita harus mendapatkannya agar dapat mencetak gol. Kami harus lebih berkonsentrasi, lebih disiplin, dan lebih di segala hal."
Namun, minimnya gol Liverpool saat ini tak membuat Klopp merasa ragu akan kualitas dan potensi ketajaman timnya. Pasalnya, skuat The Reds sendiri membuktikan mampu mencetak banyak gol, ketika menumbangkan Southampton (6-1) atau Manchester City (4-1).
"Kami mencetak gol di beberapa pertandingan seperti enam gol ketika menghadapi Southampton, Jadi kami tahu caranya mencetak gol."
"Namun kami masih memiliki banyak hal yang harus ditingkatkan," kata Klopp.
Ketajaman lini depan Liverpool sendiri akan kembali mendapatkan ujian ketika The Reds melawat ke Stadion Britannia untuk menghadapi Stoke City di babak semifinal Piala Liga, Rabu (6/1) dini hari WIB.
Sempat tampil meragukan di awal bergulirnya Piala Liga lantaran hanya mampu menang adu penalti dari Carlisle United dan menang tipis 1-0 atas Bournemouth, Liverpool mulai unjuk gigi dengan kemenangan telak atas Southampton.
Piala Liga jadi kesempatan terbesar Liverpool meraih trofi musim ini. Namun, Stoke bukanlah lawan mudah bagi Jordan Henderson dan rekan-rekan. Terlebih jika mengingat duka musim lalu, ketika Liverpool dihantam Stoke 1-6 di penghujung musim.
(ptr/ptr)