Mantan Bek PSG Koma Lebih Dari 30 Tahun

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2016 13:50 WIB
Akibat kesalahan medis saat operasi cedera lutut, bek Perancis di dasawarsa 1970an Jean-Pierre Adams mengalami koma sejak 1982 hingga saat ini.
Ilustrasi. (Thinkstock/AdrianHancu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hadiah apa yang Anda belikan kepada seorang pria yang berada dalam kondisi koma selama lebih dari 30 tahun?

Itu adalah pertanyaan yang timbul ketika anda akan menjenguk mantan bek Paris Saint-Germain di dekade 1970an, Jean-Pierre Adams (67). Kehidupan bek internasional Perancis itu telah berubah secara brutal sejak 1982 silam.

Kala itu, suatu hari di tahun 1982, Adams yang masih berusia 34 tahun harus masuk ke sebuah rumah sakit di kota Lyon untuk menjalani operasi rutin untuk mengobati cedera lututnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petaka terjadi. Ada kesalahan dalam operasi yang dilakukan terhadap Adams. Sejak kesalahan operasi pada 17 Maret 1982 itu, Adams pun mengalami koma. Dia tak bisa lagi bicara ataupun menggerakkan anggota tubuhnya.

Adams yang kini berusia 67 tahun dapat bernafas sendiri tanpa bantuan mesin medis, dan memiliki kamar sendiri dengan tempat tidur yang telah dimodifikasi. Di sanalah Adams menghabiskan waktu selama 30 tahun terakhir.

"Tidak pernah ada yang lupa untuk memberikan Jean-Pierre hadiah, apakah itu pada saat hari ulang tahunnya (10 Maret 1948), Hari Natal atau Hari Ayah," kata istrinya, Bernadette, seperti yang dikutip dari CNN (5/1).

"Kami membelikannya hadiah seperti sebuah baju atau jumper karena saya membantunya berpakaian di tempat tidurnya -- ia ganti baju setiap hari," lanjut perempuan yang menikah dengan Adams pada April 1969 silam.

Bernadette mengurus suaminya dengan kasih setia -- menggantikannya pakaian, memberinya makan dan memandikannya, mengubah posisinya di tempat tidur, serta sering telat tidur untuk memastikan suaminya berada dapat beristirahat dengan tenang.

Adams memang masih bisa mencerna makanan. Selain itu dirinya tak bisa apapun kecuali membuka dan menutup mata.

"Dia (Adams) merasa bahwa bukan saya yang memberinya makan dan merawatnya," ujar istrinya yang sekarang berusia 46 tahun. "Para perawat yang memberitahu saya, mengatakan bahwa dia tidak lagi sama."

Kesalahan Rumah Sakit

Kisah koma Adams bermula ketika ia dioperasi pada 17 Maret 1982. Nahas, saat hari ia dioperasi rumah sakit itu sedang dalam masalah. Banyak staf medis yang mogok kerja.

"Dokter anestesi perempuan mengurus delapan pasien," tutur Bernadette menceritakan kisahnya.

"Jean-Pierre diawasi seorang staf medis awam yang kemudian mengaku di pengadilan bahwa ia tidak menguasai tugas yang dipercayakan kepadanya."

Belakangan diketahui pula bahwa banyak kesalahan yang terjadi antara dokter anestesi perempuan dan staf medis yang masih dalam pelatihan. Proses medis terhadap Adams kala itu dilakukan dengan buruk dan salah. Sirkulasi pernapasan Adams terganggu dan mengalami serangan jantung.

Bayangkan jika saya wafat sebelum dia, siapa yang kemudian akan menjaga dia? Bernadette
"Saya menemukan ia terbaring di tempat tidur dengan tabung dimana-mana," kata istrinya. "Saya tidak meninggalkannya selama lima hari. Saya pikir ia akan bangun dan saya perlu berada di sana."

Setelah 15 bulan berada di rumah sakit, pemerintah daerah menyarankan kepada Bernadette supaya memindahkan suaminya di sebuah rumah khusus manula.

"Saya pikir mereka (pihak rumah sakit) tidak tahu bagaimana cara merawatnya, jadi saya katakan kepada diri saya: 'Dia (Adams) akan pulang' dan saya akan mengurusnya sejak saat itu," ucap Bernadette.

Otoritas sepak bola Perancis dan liga Perancis serta beberapa klub di negara itu bersatu bersama membantu Bernadette untuk mengurus gugatan terhadap rumah sakit dan perawatan Adams.

"Kami memainkan lima atau enam pertandingan (amal) dalam bertahun-tahun karena kami tahu Bernadette kesulitan finansial dan psikologi," kata Manajer Variety Club of France Jacques Vendroux.

Sepanjang karier sepak bolanya, Adams bersama Marius Tresor dikenal sebagai penjaga barisan pertahanan timnas Perancis dengan julukan Garde Noire atau Penjaga Hitam.

"Jean-Pierre dalah seseorang yang pantas untuk dibantu. Dia masih hidup dan itu adalah hal yang luar biasa," kata Vendroux.

Namun, Bernadette memiliki kekhawatiran tersendiri seiring bertambahnya usia ia dan Adams. Bernadette khawatir dia akan lebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa sebelum Adams.

"Bayangkan jika saya wafat sebelum dia, siapa yang kemudian akan menjaga dia? Dia akan meninggal tanpa ada yang menjaga. Dia membutuhkan saya untuk makan, memenuhi kebutuhan primernya. Jika saya tak melakukannya, siapa lagi?" keluh Bernadette mengenai penderitaan yang diterima suaminya selama tiga dekade terakhir tersebut. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER