Jakarta, CNN Indonesia -- Zinedine Zidane akhirnya resmi memegang tanggung jawab sebagai pelatih utama sebuah tim profesional untuk pertama kalinya.
Mantan bintang internasional Perancis itu naik jabatan dari semula pelatih tim cadangan Real Madrid (Castilla) menjadi pelatih utama Madrid. Ia memegang jabatan pelatih utama Madrid menggantikan Rafa Benitez yang dipecat pada 4 Januari 2016.
"Ini adalah hari yang penting bagi saya. Saat ini saya lebih bersemangat ketimbang saat saya menandatangani kontrak sebagai pemain," kata Zidane dalam sesi jumpa wartawan seperti dikutip dari harian lokal,
AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di balik penunjukan Zidane itu muncul pertanyaan-pertanyaan dari para pemerhati dan penggemar klub sepak bola. Mampukah Zidane mengemban tanggung jawab sebagai pelatih utama yang akan membawa Madrid bersinar.
Kala masih bermain, Zidane tak diragukan kebintangannya. Ia adalah bintang yang membawa Perancis juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Selain itu, Zidane pun merupakan motor permainan Juventus, dan selanjutnya Real Madrid.
Sudah sejak musim lalu Perez memproyeksikan Zidane sebagai pelatih kepala Real Madrid. Namun kegagalan Zidane membawa Real Madrid Castilla (tim muda) mendapatkan promosi ke Divisi Segunda menghalangi Perez untuk memilihnya menggantikan Carlo Ancelotti di akhir musim lalu.
Setelah Rafael Benitez tak mendapatkan respons yang baik dari para penggemar Los Blancos, Perez kini kembali ke niatnya semula menjadikan Zidane orang nomor satu.
"Zinedine, ini adalah stadionmu. Ini adalah klubmu. Mulai saat ini, Zidane adalah manajer Real Madrid," kata Perez.
Perlu menunggu hingga waktu sepuluh tahun sejak Zidane gantung sepatu pada 2006 silam untuk mengisi kursi pelatih utama. Sementara para mantan pesepak bola bintang kolega satu zaman dirinya telah mereguk prestasi sebagai pelatih lebih dulu. Pep Guardiola dan Luis Enrique yang menjadi rival dirinya di kompetisi La Liga telah mereguk trofi-trofi. Bahkan Guardiola saat ini bisa disebut sebagai salah satu pelatih terhebat dunia dan kini sedang diperebutkan tim-tim Elite.
Lalu Antonio Conte yang bermain bersama dirinya di lini tengah Juventus telah membuat Si Nyonya Tua meraih kredit sebagai raksasa Italia kembali lewat hattrick pencapaian Scudetto. Kini, Conte merupakan pelatih timnas Italia.
Dan, berikut adalah sepuluh pelatih hebat dunia yang juga merupakan para mantan pemain bintangketika masih aktif bermain.
CNN Indonesia.com mengategorikan para sosok tersebut berdasarkan kemampuan dirinya membantu klub meraih gelar sebagai pelatih maupun kala masih aktif bermain:
Carlo Ancelotti alias Don Carlo akan menjadi pelatih Bayern Munich di akhir musim ini. Pria asal Italia itu akan menukangi raksasa Bundesliga itu mengganti Pep Guardiola yang menolak memperpanjang kontrak.
CNN Indonesia.com menempatkan Don Carlo di posisi pertama karena ia mampu sukses sebagai pemain dan juga bergelimang trofi saat jadi pelatih, dan bersama banyak tim.
Saat aktif bermain, Ancelotti berposisi sebagai gelandang kurun waktu 1976-1992 bersama tiga tim Italia yakni Parma, AS Roma, dan Milan. Ada 15 trofi yang ia turut menangkan saat aktif bermain.
Lalu, sebagai pelatih, Ancelotti telah menjadi juru taktik utama untuk tujuh tim diawali dari Reggiana pada 1995-1996. Ancelotti lalu pindah ke Parma dan membentuk cikal bakal generasi emas tim tersebut kurun waktu 1996-1998.
Setelah itu ia menjadi juru taktik Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, dan terakhir Real Madrid. Di setiap klub itu Ancelotti memberikan trofi. Total ada 17 trofi--termasuk tiga trofi Liga Champions--dimenangkan Ancelotti sebagai pelatih utama.
Johan Cruyff adalah master dari taktik total football dan menjadi peletak dasar sepak bola Barcelona saat ini. Cruyff yang lahir di Amsterdam, Belanda pada 25 April 1967 itu adalah jiwa dari permainan Total Football yang merupakan taktik khas Rinus Michels.
Ia merupakan gelandang serang yang serba bisa dan penuh komentar kontroversi untuk menuai kebenaran versi dirinya. Salah satunya adalah pilihannya membela Barcelona meski Real Madrid telah memiliki kesepakatan tak tertulis dengan Ajax Amsterdam.
Sepanjang bermain, Cruyff memenangkan 23 trofi di tingkat klub. Di tingkat nasional, Cruyff masih kurang beruntung. Ia hanya mampu membawa Belanda ke partai puncak Piala Dunia 1974 dan menempati tempat ketiga Piala Eropa 1976.
Sukses sebagai pemain, Cruyff melanjutkan kesuksesannya sebagai pelatih utama bagi tim Ajax Amsterdam dan juga Barcelona. Total sebanyak 13 trofi dimenangkan Cruyff sebagai pelatih klub.
Pep adalah komoditas juru taktik paling diperebutkan tim-tim elite saat ini. Hal itu tak lain karena Pep enggan memperpanjang kontraknya bersama Bayern Munich. Mantan pelatih Barcelona itu kini diperebutkan setidaknya tiga raksasa Inggris yakni Manchester United, Manchester City, dan Chelsea.
Pria kelahiran 18 Januari 1971 itu adalah produk akademi Barcelona baik saat menjadi pemain hingga pelatih. Ia bisa dikatakan sebagai murid langsung dari Johan Cruyff.
Sepanjang kariernya, Guardiola telah bermain untuk lima klub. Total ia telah mengoleksi 16 gelar, dan itu semua didapatkannya bersama Barcelona kurun waktu 1990-2001.
Setelah gantung sepatu, Guardiola merintis karier kepelatihannya dari tim Barcelona B. Sejak saat itu ia telah memenangkan 19 trofi sebagai pelatih di Barcelona dan Bayern Munich.
Pria kelahiran Glasgow, Skotlandia ini merupakan salah satu insan sepak bola yang paling mendapatkan tempat di hati pendukung Liverpool.
Pria yang memiliki julukan King Kenny ini sepanjang kariernya hanya membela dua klub yakni Celtic (1969-1977) dan Liverpool (1977-1990). Kurun waktu tersebut Dalglish telah ikut memenangkan 31 trofi untuk klubnya.
Dalglish kemudian merintis kariernya sebagai manajer ketika ia masih menjadi pemain untuk Liverpool. Semua itu terjadi setelah tragedi Heysel pada 1985 yang membuat manajer Liverpool kala itu Joe Fagan mundur.
Dalglish pun kala itu memulai profesi barunya sebagai player-manager bagi Liverpool. Pada musim pertamanya ia membawa Liverpool meraih dua gelar pada musim 1985/86.
Selain Liverpool, Dalglish pun sempat menjadi manajer untuk Blackburn Rovers, Newcastle United, Celtic. Terakhir, ia menjadi manajer Liverpool kembali kurun waktu 2011/12. Total, Dalglish mengoleksi 13 trofi selama kariernya sebagai manajer.
Mantan trio Belanda di AC Milan (bersama Ruud Gullit dan Marco van Basten) ini merupakan sosok yang kaya akan prestasi. Semua itu sejalan dengan bakatnya sebagai gelandang bertahan.
Pria yang lahir di Amsterdam pada 30 September 1962 ini mengawali karier bersama klub di tanah kelahirannya, Ajax. Setelah itu ia hijrah ke Sporting CP (Portugal), Real Zaragoza (Spanyol), Milan (Italia), dan kembali lagi ke Ajax hingga menggantung sepatu pada 1995.
Sepanjang kariernya Rijkaard telah memenangkan 22 trofi bersama klub dan trofi Piala Eropa 1988 untuk timnas Belanda.
Karier kepelatihan Rijkaard dimulai saat ia ditunjuk sebagai pelatih utama timnas Belanda pada 1998. Sebelumnya, ia merupakan asisten pelatih utama Guus Hiddink pada Piala Dunia 1998.
Walau minim pengalaman Rijkaard membawa Belanda hingga semifinal Piala Eropa 2000. Belanda tersingkir di babak itu setelah kalah dari Italia lewat babak adu penalti.
Usai Piala Eropa 2000, Rijkaard mulai melakoni petualang melatih klub dimulai dari Sparta Rotterdam. Setelah itu ia pindah ke Barcelona (2003-2008) dan Galatasaray (2009-2010). Terakhir, Rijkaard melatih timnas Arab Saudi kurun waktu 2011-2013.
Sepanjang karier melatihnya, Rijkaard berjaya saat menukangi Barcelona. Bersama tim Katalonia itu Rijkaard memenangkan lima gelar termasuk satu trofi Liga Champions.
Antonio Conte mengawali kariernya bersama tim guram kompetisi kelas atas Italia, Lecce. Setelah memperkuat tim tanah kelahirannya kurun waktu 1985-1991, Conte pun hijrah ke Juventus dan mengakhiri karier di sana pada 2004 silam.
Sepanjang karier bermainnya, Conte telah mengangkat trofi sebanyak 15 trofi. Semua trofi itu dimenangkannya bersama Juventus.
Setelah menggantung sepatu, mantan kapten Juventus itu mengawali karier kepelatihan bersama Arezzo kurun waktu 2006-2007. Setelah itu ia menjadi pelatih utama untuk Bari, Atalanta, Siena, dan terakhir Juventus.
Bersama Juventus, Conte mempersembahkan hattrick Scudetto untuk Si Nyonya Tua kurun waktu 2011-2014. Total lima trofi ia menangkan sebagai pelatih, itu pun ditambah juara Serie B bersama Bari pada musim 2008/09.
Saat aktif bermain Luis Enrique merupakan pembelot dari klub Real Madrid. Ia memilih bergabung dengan Barcelona ketika kontraknya di Madrid berakhir. Enrique pun menjadi kapten di tim Katalonia itu kemudian.
Pria yang memiliki posisi sebagai gelandang serang itu memulai karier profesionalnya bersama klub lokal di tanah kelahirannya, Sporting Gijon pada 1989. Setelah itu ia bermain untuk Madrid kurun waktu 1991-1996.
Ketika kontraknya bersama Madrid habis pada akhir musim 1995/96, Enrique memilih hijrah ke Barcelona dan menggantung sepatu di sana pada 2004 silam.
Sepanjang karier sepak bolanya, Enrique telah memenangkan 10 gelar bersama klub dan medali emas olimpiade musim panas pada 1992 silam di kota Barcelona.
Setelah menggantung sepatu, Enrique meniti karier kepelatihannya bersama Barcelona B kurun waktu 2008-2011. Setelah itu menjadi juru taktik AS Roma, kemudian Celta Vigo, dan terakhir menjadi pelatih utama Barca sejak 2014 silam.
Di level kepelatihan, Enrique baru memenangkan lima trofi yang semuanya dimenangkan tahun lalu bersama Barcelona.
Diego Simeone mengawali kariernya bersama klub Argentina, Velez Sarsfield pada 1987. Hanya butuh tiga tahun bagi Simeone untuk kemudian memulai peruntungan di klub Eropa.
Pisa yang pada musim 1990/91 masih berkompetisi di Serie A adalah tujuan pertama Simeone. Dua musim di sana, Simeone lalu hijrah ke Spanyol untuk bergabung Sevilla (1992-1994) dan Atletico Madrid (1994-1997).
Simeone lalu kembali ke Italia untuk bergabung dengan Internazionale (1997-1999) dan Lazio (1999-2003). Ia lalu kembali ke Atletico (2003-2005) dan menutup karier bersama Racing pada 2006 silam.
Sepanjang karier sepak bolanya, Simeone mengoleksi tujuh trofi bersama klub. Ia juga mengoleksi tiga trofi bersama timnas Argentina yakni Piala Konfederasi (1992) dan Copa America (1991 dan 1993).
Simeone mengawali karier kepelatihannya bersama klub tempatnya menggantung sepatu, Racing selama setengah musim. Ia menjadi pelatih-pemain di klub itu selama paruh musim 2005/06.
Setelah itu Simeone kembali ke negara asalnya dan sempa tmenjadi juru taktik Estudiantes, River Plate, San Lorenzo, dan Catania. Sepanjang karier kepelatihannya Simeone telah memenangkan tujuh trofi.
Salah satu yang paling fenomenal terjadi pada musim 2013/14. Simeone membawa Atleti menjuarai La Liga dan menembus final Liga Champions.
Pria kelahiran Italia pada 27 November 1964 ini dikenal sebagai seorang penyerang yang flamboyan saat masih aktif berkarier. Sejak memulai karier profesional pada 1981 bersama Bologna dan mengakhirinya di Lazio pada 2001, Mancini mencetak 156 gol dari 545 penampilan.
Sepanjang kariernya, Mancini tak bermain untuk banyak klub. Ia hanya bermain untuk Bologna, Sampdoria, dan Lazio. Mancini pun sempat dipinjamkan Lazio ke Leicester City pada tahun terakhirnya.
Sepanjang karier profesional itu Mancini berhasil meraih 13 trofi. Semua trofi itu dimenangkannya bersama Sampdoria dan Lazio.
Setelah menggantung sepatu, Mancini ditunjuk menjadi pelatih Fiorentina. Pada tahun pertamanya, Mancini membawa Fiorentina memenangkan Coppa Italia pada musim 2000/01.
Ia kembali ke Italia untuk melatih Fiorentina pada 26 februari 2001 setelah bermain sebanyak empat laga sebagai pemain pinjaman Leicester.
Selanjutnya Mancini kemudian melatih Lazio, Internazionale, Manchester City, Galatasaray. Sejak 2014 silam Mancini kembali ke kursi pelatih utama Inter.
Sepanjang kariernya sebagai pelatih, Mancini telah meraih 13 trofi--termasuk hattrick scudetto pada 2005-2008. Gelar scudetto pada musim 2005/06 dimenangkan Mancini bersama Inter akibat skandal Calciopoli yang membelit Juventus.
Scudetto yang semula atas nama Juventus dicabut dan diberikan kepada Internazionale sebagai runner-up di klasemen akhir musim tersebut.
Laurent Blanc merupakan penggawa yang membawa Perancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Pria kelahiran 19 November 1965 itu merupakan sosok yang gemar bertualang dalam karier profesionalnya.
Sejak mengawali karier pada 1983 silam di Montpellier hingga menggantung sepatu di Manchester United pada 2003, Blanc telah memperkuat hingga sembilan klub. Sepanjang itu Blanc berhasil meraih tujuh trofi di level klub.
Karier kepelatihan Blanc ia bangun pada musim 2007 bersama klub Perancis, Bordeaux. Di akhir musim Blanc membawa Bordeaux mengakhiri musim sebagai runner up Liga Perancis 2007/08. Hal itu pun membuat dirinya meraih penghargaan sebagai manajer terbaik di Perancis pada tahun tesebut.
Pad a musim berikutnya, Blanc berhasil membawa Bordeaux meraih treble gelar domestik. Prestasi itu kemudian ia ulangi lagi bersama Paris Saint-Germain pada musim lalu.
Setelah tiga musim bersama Bordeaux, Blanc berhenti dan bekerja sebagai pelatih timnas Perancis untuk Piala Eropa 2012. Ia hanya mampu membawa Perancis hingga babak perempat final.
Sepanjang karier kepelatihannya Blanc telah memenangkan 11 trofi--termasuk dua di antaranya memenangkan tiga trofi dalam satu musim.