Raikkonen: Sirkuit Hermann Tilke Membosankan

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan juara dunia Formula 1, Kimi Raikkonen, mengaku frustrasi dengan minim tantangan dari sirkuit-sirkuit baru. Pebalap Ferrari ini menggambarkan sirkuit itu sebagai sirkuit yang terdiri atas "tikungan-tikungan Tilke" -- merujuk kepada perancang sirkuit kenamaan, Hermann Tilke.

Raikkonen kini berstatus sebagai salah satu pebalap paling berpengalaman di dunia Formula 1. Memulai kariernya bersama Sauber pada 2001, Raikkonen pernah juga membela McLaren selama empat tahun sebelum pindah ke Ferrari pada 2007. Bersama tim Kuda Jingkrak itu ia mendapatkan juara dunia.

Pebalap Finlandia itu telah melihat sirkuit-sirkuit klasik seperti Imola, Nurburgring, dan Magny-Cours perlahan menghilang karena kesulitan finansial. Di saat bersamaan, F1 mulai memunculkan sirkuit di Abu Dhabi, China, Rusia dan negara-negara lainnya.

Meski tak terang-terangan mengkritik sirkuit modern, Raikkonen mengatakan tantangan sirkuit itu terlalu mudah ditebak.

"Ketika kami pergi ke trek baru, kami tahu yang akan kami hadapi," kata Raikkonen seperti dikutip dari Crash.

"Mereka semua terlihat sama. Tidak ada pohon atau apapun di sekitarnya. Tentu saja setiap trek sedikit berbeda, dan setiap tikungan dalam satu sirkuit pun sedikit  berbeda. Tapi pada akhirnya trek baru itu selalu terdiri dari tikungan Tilke."

Dari berbagai sirkuit yang digunakan di F1 saat ini, Tilke telah merancang A1 Ring (Red Bull Ring), Sepang, Sirkuit Internasional Bahrain, Sirkuit Internasional Shanghai, Marina Bay, Yas Marina, COTA dan juga Sochi Autodrom.

Tilke yang juga merancang sirkuit Istanbul Park, Valencia, Sirkuit Internasional Korea, dan juga Sirkuit Internasional Buddh, akan merancang Sirkuit Sentul untuk MotoGP 2017.

Menurut Raikkonen, di antara sirkuit-sirkuit itu, yang terburuk adalah Korea. (vws)