Jakarta, CNN Indonesia -- Menpora, Imam Nahrawi, meminta PT Liga Indonesia untuk taat kepada pemerintah jika ingin menggelar kompetisi. Imam mengatakan PT Liga harus melakukan koordinasi dengan Tim Transisi bentukan Kemenpora jika ingin menggelar Liga Super Indonesia (ISL) 2016.
Kerinduan akan adanya kompetisi sepak bola membuat PT Liga berinisiatif menggelar ISL 2016 yang rencananya akan digelar mulai Maret 2016. Namun, rencana PT Liga terbentur rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
BOPI menolak permintaan PT Liga untuk memberikan rekomendasi jalannya ISL 2016, dengan alasan masih adanya sanksi administratif terhadap PSSI. BOPI kemudian meminta PT Liga melakukan koordinasi dengan Tim Transisi, bukan PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap PT Liga Indonesia harus mau berubah dan taat kepada pemerintah, dan jangan lagi korbankan pemain, pelatih dan suporter sepak bola," kata Imam di Kantor Kemenpora, Kamis (7/1).
Akibat pembekuan terhadap PSSI yang diberikan Kemenpora sejak April 2015, PT Liga selaku penyelenggara kompetisi sepak bola nasional turut terkena dampaknya.
Karena tidak ada event, maka PT Liga secara finansial mengalami kerugian yang terus terakumulasi hingga Rp7,5 miliar.
Setelah tidak mendapat rekomendasi BOPI, PT Liga berencana menggelar pertemuan dengan 18 klub ISL yang rencananya akan diadakan pada 16 Januari mendatang di Jakarta.
"Asal PT Liga mau koordinasi dan tunduk kepada Tim Transisi, saya kira tidak ada soal dan itu BOPI yang bikin persyaratannya kan?" ucap Imam.
"Karena kami tidak ingin mengulangi lagi kejadian PT Liga sebelumnya, maka jangan sampai ada kemauan sepihak kemudian dipaksakan. Pasti akibatnya kepolisian tidak akan mengeluarkan izin pertandingan,” sambung Imam.