Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memperingatkan timnya untuk tidak mengulangi kesalahan seperti di musim 2015 jelang bergulirnya MotoGP 2016. Marquez menganggap ECU (sistem unit kontrol elektronik) yang baru akan menyulitkan Honda.
Wakil Presiden Honda Racing Corporation (HRC), Shuhei Nakamoto, mengakui timnya melakukan
kesalahan di musim 2015 yang tidak tepat dalam mengantisipasi motor RC213V terlalu agresif dan sulit dikontrol saat menjalani tes sebelum MotoGP 2015 berlangsung.
Kesalahan itu membuat Marquez mengalami kecelakaan hingga tiga kali di tujuh seri awal musim lalu. Juara dunia MotoGP 2013 dan 2014 itu mulai mampu mendapatkan ritme membalapnya setelah menggunakan sasis motor musim 2014 sejak GP Belanda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada musim 2013 dan 2014 saya mendapatkan motor yang bagus dan semuanya berjalan dengan baik. Musim 2015 adalah tahun di mana kami melakukan kesalahan di tes musim dingin. Kemudian kami mengambil jalur yang salah dalam pengembangan motor," ujar Marquez kepada
Motosprint.
"Bukan hanya saya yang mengalami masalah, karena Dani (Pedrosa) juga merasakannya meski punya pengalaman sembilan tahun di MotoGP. Kami membuat kesalahan di waktu yang bersamaan," sambungnya.
Musim ini seluruh tim MotoGP akan menggunakan ban Michelin dan ECU buatan Magneti Marelli. Bagi Marquez, masalah utama yang harus diselesaikan Honda adalah mencapatkan kecepatan yang bagus menggunakan ECU Magneti Marelli.
"Ban situasinya sama untuk semua pebalap, tapi perangkat lunak adalah sebuah kemunduran dari apa yang kami miliki tahun lalu. Kami harus mengembangkan motor dan memilih mesin yang tepat, itulah juga jadi masalah kami musim lalu," ucap Marquez.
"Sebelum mendapatkan mesin yang tepat, kami harus punya perangkat elektronik dengan level yang bagus. Dengan begitu kami baru bisa mendapatkan pilihan mesin yang tepat, jika tidak Anda akan kebingungan."
Setelah mendominasi di musim 2013 dan 2014, Marquez hanya mampu menduduki peringkat tiga klasemen akhir MotoGP 2015. Pebalap 22 tahun asal Spanyol itu mengakhiri musim dengan torehan 242 poin, kalah hingga 88 poin dari Jorge Lorenzo yang menjadi juara dunia.
(har)