Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan bomber timnas Italia, Luca Toni, mengeluarkan tuduhan yang aneh terhadap manajer Manchester United, Louis van Gaal, jelang pertandingan The Red Devils melawan Liverpool di Old Trafford, Minggu (17/1).
Toni sempat menikmati kariernya bersama Bayern Munich sebelum Van Gaal datang menangani klub asal Jerman tersebut. Dalam dua musim sebelum kedatangan Van Gaal, Toni berhasil mencetak 57 gol dari 81 pertandingan bersama Bayern.
Namun, kedatangan Van Gaal ke Allianz Arena merusak karier Toni. Di bawah asuhan pelatih asal Belanda itu, Toni hanya tampil di tujuh pertandingan dan mencetak satu gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toni sempat merasakan tampil di tim cadangan Bayern ketika Van Gaal melatih, dipinjamkan ke AS Roma sebelum dijual ke Genoa pada 2010.
Berbicara kepada
Corriere dello Sport, Toni menganggap Van Gaal telah merusak kariernya. Penyerang 38 tahun itu juga mengeluarkan tuduhan yang aneh, dengan menyebutkan Van Gaal membenci pemain Latin.
"Van Gaal benci pemain Latin. Di Bayern, dia selalu berusaha mencari masalah dengan saya, Franck Ribery, dan Lucio, karena suporter menyukai kami," ujar Toni seperti dilansir Daily Mirror.
Tuduhan Toni terbilang aneh. Pasalnya Toni berasal dari Italia, sementara Ribery dari Perancis. Lucio merupakan satu-satunya pemain Latin yang disebut Toni.
Selama menangani Van Gaal, mantan pelatih Barcelona itu memang mendepak sejumlah pemain Latin seperti Angel Di Maria, Rafael dan Angelo Henriquez. Namun, Van Gaal juga menggunakan jasa Marcos Rojo, Antonio Valencia, dan merekrut kiper Sergio Romero musim ini.
Tuduhan Toni datang di saat Van Gaal sedang mendapatkan tekanan di MU. Manajer 64 tahun itu dikabarkan akan dipecat manajemen MU jika kalah dari Liverpool akhir pekan ini.