Jakarta, CNN Indonesia -- PT. Liga Indonesia berharap roda kompetisi bisa bergulir pada tahun ini. Karena itu mereka saat ini tengah menggodok rencana untuk menyelenggarakan kompetisi bernama Indonesia Super Competition.
Rekomendasi penyelenggaraan Liga Indonesia selalu ditolak oleh BOPI dalam dua musim terakhir. Karena itu CEO PT. Liga, Joko Driyono hendak membuat perusahaan baru sebagai penyelenggara kompetisi musim ini yang akan dinamakan Indonesia Super Competition (ISC).
"ISC dijalankan dengan format ISL (Liga Super Indonesia), pesertanya pun klub-klub ISL. Kita merencanakan ISC dapat mulai di akhir Maret dan selesai di bulan November. Mudah-mudahan lancar, ini bisa jadi terobosan jangka pendek yang temporer agar sepak bola Indonesia tetap hidup.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin sepak bola kita hidup dari semua strata. Kenapa ini penting? Karena kita tetap harus punya optimisme untuk tampil di ajang internasional sekalipun kita dalam masa sulit seperti ini," kata Joko kepada para awal media di kantor PT Liga Indonesia, Selasa sore (19/1).
Saat ini Joko belum mau membeberkan nama perusahaan dan siapa saja orang yang ada di dalamnya, termasuk juga mekanisme pemilihan peserta kompetisi. Ia meminta agar publik sepak bola bersabar dan senantiasa memberikan waktu kepada PT Liga untuk menyelesaikan persiapan dalam dua minggu ke depan.
“Tunggu saja nanti akan diumumkan pada awall Februari,” kata Joko.
Klub Dapat Untung dari KompetisiJoko pun menjelaskan perusahaan baru penyelenggara ISC bukan semata-mata hanya untuk menyukseskan perizinan yang selama ini menjadi kendala PT Liga untuk menggelar kompetisi.
Lewat perusahaan baru, klub bisa berharap Penyelenggara nantinya dapat memaksimalkan pendapatan yang didapat di ISC.
"Liga Indonesia ini di desain awalnya memang untuk menjalankan kompetisinya PSSI. Saat ini bukan jadi kompetisi PSSI, maka terobosannya adalah perusahaan baru yang dimiliki 100% oleh klub peserta,” katanya.
"Lalu saat semua (kisruh sepak bola Indonesia) selesai, badai ini berlalu, federasi (PSSI) normal, tekad dari teman-teman klub perusahaan baru ini diakuisisi sempurna oleh PT Liga."
Sepak bola Indonesia semakin terpuruk sejak FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia usai Menpora Imam Nahrawi membekukan induk olahraga PSSI. Akibatnya, Indonesia tak bisa tampil di segala ajang internasional dan kompetisi dalam negeri pun mati suri.
"Dengan ini industri sepak bola Indonesia dan
football development dapat terproteksi. Kita seperti menyiapkan bekal,” tutur Joko.
(ptr)