Jakarta, CNN Indonesia -- Terkuaknya skandal pengaturan skor di dunia tenis menjelang bergulirnya turnamen Australia Terbuka 2016 membuat banyak pihak angkat bicara, termasuk petenis peringkat kedua dunia, Andy Murray.
Petenis berusia 28 tahun itu menilai praktik pengaturan skor merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi dunia olahraga, selain skandal doping yang baru-baru ini terkuak di dunia atletik.
"Keduanya (pengaturan skor dan doping) merupakan kekhawatiran besar untuk semua jenis olahraga," ujar Murray seperti dilansir Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada olahraga yang bersih dari doping dan pengaturan skor dan hal itu tak hanya sebatas di dunia olahraga saja. Di kehidupan pada umumnya, banyak orang yang curang. Entah itu dalam pekerjaan hingga dalam sebuah hubungan kekerabatan."
Murray juga menyoroti kehadiran perusahaan judi sebagai salah satu sponsor turnamen tenis. Sebab, pengaturan skor memiliki kaitan erat dengan keberadaan perusahan perjudian.
"Saya pikir hal itu sedikit hipokrit. Saya tak mendukung hal itu (keberadaan perusahaan judi sebagai pihak sponsor). Pemain tak boleh disponsori oleh perusahaan judi namun turnamen boleh. Saya tak mengerti bagaimana hal itu terjadi. Saya pikir itu sangat aneh," ungkap Murray.
Turnamen Australia Terbuka yang telah begulir sejak 18 Januari itu memang disponsori sebuah perusahaan judi ternama di Inggris, William Hill.
Tahun lalu, Federasi Tenis Internasional (ITF) juga mengizinkan salah satu perusahaan judi besar dunia, Betway, menjadi sponsor dua turnamen besar tenis: Piala Davis dan Piala Fed.
(jun)