Jakarta, CNN Indonesia -- Pola permainan keras menjurus kasar yang mewarnai partai semifinal Piala Jenderal Soedirman (PJS) menjadi sorotan kedua pelatih finalis. Baik Jafri Sastra di Mitra Kukar dan Nilmaizar di kubu Semen Padang berharap bisa menyuguhkan pertarungan bersih dan bergengsi.
Nil maupun Jafri berharap insiden kartu merah tak lagi mewarnai pertandingan final yang akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (24/1).
Perjuangan Semen Padang ke final diwarnai dengan dua kartu merah pemain pilarnya, Satrio Syam dan Hendra Adi Bayaw pada leg kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya minta pemain lebih fokus ke pertandingan. Jangan terprovokasi lawan yang bisa mengganggu konsentrasi permainanNilmaizar |
Kartu merah didapat Satrio di menit-menit awal laga setelah terlibat cekcok menjurus perkelahian dengan pemain Pusamania Arphany. Keduanya pun diganjar kartu merah.
Sementara Bayaw juga mendapat sanksi kartu merah lantaran menerima akumulasi kartu kuning.
Setali tiga uang, Mitra Kukar pun meraih kemenangan atas Arema dengan sembilan pemain pada leg kedua semifinal. Abdul Gamal dan Bayu Pradana diusir wasit setelah melanggar keras lawan-lawannya.
"Saya minta pemain lebih fokus ke pertandingan. Jangan terprovokasi lawan yang bisa mengganggu konsentrasi permainan," kata Nilmaizar.
Nil menekankan anak asuhnya untuk menjaga martabat Tanah Minang dengan menyuguhkan kemampuan terbaik lawan Mitra. "Ini sudah sampai di partai final. Ini harga diri Anda sebagai pemain Semen Padang. Maka wajib tampil maksimal."
Sementara Jafri menitikberatkan pemain untuk bersikap profesionalisme terhadap keputusan wasit. "Kalau kita tidak hormati keputusan wasit, kapan majunya?"
"Biarlah mereka (wasit) mempertanggungjawabkan profesionalitas mereka sendiri, sebaliknya pemain termasuk saya (pelatih untuk tidak berlebihan menanggapi keputusan wasit. Memang kalau kita melotot sampai mata keluar, keputusan yang dibuat bisa berubah?" tutur pelatih 50 tahun itu.
Jafri juga meminta Rizky Pellu dkk tidak terprovokasi potensi permainan keras Semen Padang. "Kita harus fokus pada diri sendiri bukan dari faktor luar," ujar mantan pemain PSP Padang itu.
(jun/jun)