Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, mengklaim kartu merah yang didapat Yu Hyun-koo pada awal babak kedua mengubah rencana permainan timnya ketika dikalahkan Mitra Kukar 1-2 pada final Piala Jenderal Soedirman (PSJ) 2015, Minggu (24/1).
Sempat di atas angin hingga pertengahan babak kedua lewat gol Adi Nugroho pada menit ke-32, Semen Padang harus menelan kekalahan di final PJS setelah Mitra Kukar membalikkan keadaan lewat gol bunuh diri M. Alhadji menit ke-79 dan Yogi Rahadian menit ke-90.
Nil mengatakan kartu merah yang didapat Hyun-koo pada menit ke-52 membuat Semen Padang harus lebih banyak bertahan di sepanjang babak kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak memerintahkan bertahan. Situasional. Kartu merah kami dapat pada menit keenam babak kedua. Kami coba stabilkan pertahanan dengan 4-4-1, namun tetap kecolongan. Tapi, pemain tetap berjuang dengan maksimal," ujar Nil usai pertandingan.
"Normal babak kedua kami ditekan. Dua pemain hilang sehingga kami tidak punya stok pemain lagi. Ini bukan alasan, tapi anak-anak sudah berjuang maksimal," sambungnya.
Nil mengungkapkan permintaan maaf kepada puluhan ribu suporter Semen Padang yang rela menempuh perjalanan jauh hingga ke Jakarta.
"Kami minta maaf. Mereka berusaha memenuhi GBK dan terbukti. Mudah-mudahan mereka bisa menerima dengan kesabaran dan tidak lelah medukung Semen Padang," tegas Nil.
Habis KontrakNil mengaku belum mengetahui bagaimana masa depannya bersama Semen Padang. Terlebih seluruh pemain Semen Padang kontraknya berakhir dengan tim Kabau Sirah bersamaan dengan berakhirnya PJS 2015.
"Pemain Semen Padang habis kontraknya hari ini semua. Jadi ke depannya belum ada arahan dari manajemen, bagaimana ke depannya akan kami diskusikan dulu," ucap Nil.
"Saya ingin kompetisi yg bergulir secara sistematis, terprogram dan terukur. Kalau turnamen hanya melepas dahaga. Pemain harus punya kontrak yang lurus dan tahu arah mau ke mana," lanjut mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut.
(har)