Jakarta, CNN Indonesia -- Stoke City kalah 0-1 dari Liverpool di leg pertama Piala Liga dan harus bermain di Anfield pada leg kedua, Selasa (26/1) waktu setempat. Anfield merupakan neraka bagi Stoke namun manajer Stoke, Mark Hughes berharap mereka bisa menghapus catatan buruk tersebut di laga kali ini.
Stoke gagal memanfaatkan status tuan rumah pada pertemuan pertama. Sementara itu mereka dihadapkan fakta menyakitkan bahwa mereka tak pernah menang di 36 duel terakhir di Anfield. Kemenangan terakhir Stoke di Anfield ada pada 1959.
"Banyak hal yang bisa kami lakukan untuk mengubah sejarah. Dan kami akan dengan senang hati berkata bahwa kami ingin menang di Anfield untuk melaju ke babak final," ujar Hughes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hughes, meski mereka tertinggal 0-1, tim yang mendapat tekanan di laga leg kedua bukanlah Stoke, melainkan Liverpool.
"Kalian bisa melihat bahwa tekanan ada pada mereka. Mereka saat ini sedang unggul dan dikelilingi ekspektasi dari banyak orang bahwa Liverpool bakal melaju ke final dan menciptakan derby Merseyside," ujar Hughes.
Hughes sendiri sudah mengamati permainan Liverpool saat 'The Reds' bertarung melawan Norwich City dalam duel yang berakhir dengan skor fantastis, 5-4.
Dalam laga tersebut, Liverpool menampilkan pertahanan yang buruk dan Hughes pun sudah memiliki beberapa catatan tentang kelemahan tim lawan.
"Kami sudah tahu poin-poin yang harus kami fokuskan, poin yang akan menjadi keuntungan bagi kami."
"Namun yang patut diingat mereka juga pastinya sudah mengetahui kelemahan kami dengan baik," ucap Hughes.
Di laga ini Stoke tak dapat memainkan kapten Ryan Shawcross. Palang pintu pertahanan Stoke terseut mengalami cedera punggung dan harus beristirahat selama sebulan.
Pada leg pertama di Stadion Britannia, Liverpool berhasil mencuri kemenangan lewat gol tunggal Jordon Ibe. Stoke pun kalah 0-1 dari Liverpool dalam duel paruh pertama Liga Inggris di tempat yang sama.
(ptr)