KOI: OCA Percaya dengan Persiapan Indonesia

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2016 00:21 WIB
KOI menyatakan persiapan Asian Games tetap berjalan sesuai rencana dan OCA sejauh ini terus mempercayai persiapan yang dilakukan Indonesia.
KOI menyatakan OCA sejauh ini tetap mempercayai proses persiapan yang dilakukan Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Muddai Maddang, menyatakan persipan Asian Games 2018 masih sesuai rencana.

Banyak suara negatif mengenai persiapan Asian Games 2018 lantaran renovasi sarana dan pra-sarana pendukung maupun penginapan atlet, belum kunjung dibenahi. Namun Muddai menjawab kekhawatiran tersebut dengan tenang saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada Senin sore (1/2).

"Jadi sekarang OCA (Dewan Olimpiade Asia) sudah lebih percaya karena memang pada rapat Kordinasi Komite (Corcom) kemarin (30/1-31/1) itu pemerintah Indonesia sudah bisa menunjukkan ke OCA bahwa pemerintah Indonesia lebih serius dan sudah memulai persiapan Asian Games 2018, antara lain wisma atlet sudah ditenderkan, sudah ada timelinenya."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua baik-baik saja, apalagi sudah ada jaminan dari Menteri PU-PR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono) akan selesai sesuai jadwal bulan agustus 2017," kata Muddai.

Untuk Wisma Atlet di Kemayoran, Muddai menyatakan segala sesuatunya sudah mulai dikerjakan, baik itu yang sifatnya administrasi atau pembangunan.

Usaha Masukkan Cabor Andalan

Dalam rapat tersebut, disepakati juga bahwa cabang olahraga yang dipertandingkan berjumlah 37. Akan tetapi, KOI masih mengusahakan agar cabang olahraga lain seperti paralayang, bridge, dan jet ski dapat diikutsertakan.

"Sedang dibahas. Jadi nanti keputusannya di Corcom 4 tanggal 10-11 Mei mendatang di Bali. Sebisa ada lebih dari satu dari tiga cabor tersebut dapat diikutsertakan," katanya.

"Sekarang ini satu yang sudah disetujui oleh OCA, kita yang pilih cabor mana yang akan ditembuskan. Kita akan tanya ke PB (Pengurus Besar) yang bersangkutan, berapa emas yang bisa mereka emas berikan," ucap Muddai. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER