ANALISIS

Membedah Alasan Manor Tak Bisa 'Membiayai' Rio Haryanto

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2016 18:09 WIB
Manor Racing dimiliki seorang Wirausahawan Terbaik Inggris 2014, tapi tak mau menggelontorkan dana untuk pebalapnya sendiri. Mengapa?
Dari ajang GP2, Rio Haryanto kini membidik Formula 1. (Dok Rioharyanto.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski pamor Formula 1 mulai meredup dalam beberapa tahun ke belakang, nama Manor Racing justru mulai mencuat di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

Tim yang berbasis di Inggris ini melirik pebalap muda Indonesia Rio Haryanto untuk mengisi satu dari dua slot pebalap mereka untuk musim depan. Syarat yang diajukan adalah Rio harus membawa dana sponsor senilai 15 juta euro atau setara Rp225 miliar.

'Kebijakan' untuk merekrut pay-driver atau pebalap yang membawa sponsor ini memang harus diterapkan Manor jika melihat model bisnis yang diterapkan sang pemilik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sempat Bangkrut

Manor baru berpartisipasi di dunia Formula 1 sejak 2010 lalu. Dalam enam musim menjajal dunia jet balap itu, Manor hanya pernah mendapatkan dua poin yaitu pada musim 2014. Di lima musim lainnya, Manor selalu menyelesaikan musim di peringkat paling terakhir klasemen.

Di masa-masa itu, Manor pernah tiga kali berganti struktur bisnis dan kepemilikan. Pertama kalinya membalap di F1 mereka memiliki nama dan didanai Virgin Racing, kemudian disuntik ulang dana oleh Lloyds Development Corporation, dan kemudian dijual ke produsen mobil asal Rusia, Marrusia.

Tapi tak ada dari mereka yang memiliki rencana bisnis yang jelas untuk masa depan Manor.  

Pada musim 2014, Manor mulai mengalami kesulitan finansial. Sejak pertengahan musim mereka hanya punya dana mengirimkan satu mobil untuk setiap balapan. Pada akhirnya Manor tidak mampu mengikuti tiga balapan terakhir dan sempat memecat 200 karyawan serta melelang aset tim.

Manor dinyatakan pailit di akhir 2014.

Ketika diprediksi tidak mampu mengikuti musim 2015, Manor menemukan keajaiban di hari-hari terakhir jelang musim dimulai. Seorang pengusaha asal Irlandia, Stephen Fitzpatrick, menebus Manor dengan harga £500 ribu dari pengadilan niaga Inggris.

Ia kemudian mengalirkan dana segar £30 juta dari kantongnya sendiri dan menempatkan rekannya, Justin King, sebagai pemimpin klub.

Fitzpatrick adalah pengusaha yang pernah dianugerahi gelar "Wirausahawan Terbaik 2014" di Inggris yang mengaku jadi penggemar berat Formula 1. Menurut Belfast Telegraph, ia juga adalah pengusaha yang menentang dominasi enam perusahaan energi terbesar di Inggris dengan mendirikan OVO Energy.

Fitzpatrick berharap pengalamannya inilah yang akan membantunya untuk membuat Manor bertahan di Formula 1.
Rio Haryanto dan tim bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga untuk mencari solusi dana sponsor. (Dok. Info Kemenpora)

Mempertahankan Nilai Anggaran

Fitzpatrick, pengusaha kelahiran 1977, bukannya tak sadar bahwa mengelola tim di Formula 1 bukan hal mudah. Ancaman gulung tikar selalu membayangi tim-tim yang jor-jor-an tapi tak punya sokongan dana tetap.

"Saya senang tantangan bisnis di balik Formula 1," kata Fitzpatrick kepada Management Today. "Ini terlihat sebagai bisnis yang kestabilannya mustahil untuk dipertahankan."

Karena itulah Fitzpatrick tak serta-merta menggelontorkan uang lagi untuk bisnis barunya.

Ia juga berjanji untuk mempertahankan anggaran setiap tahun di tingkat £60 juta.

Sebagai gambaran, biaya pengembangan, riset, atau suplai mesin untuk tim kecil di Formula 1 bisa mencapai £30 juta per musim dan lebih dari £100 juta untuk tim-tim besar. Ini belum termasuk biaya untuk berlomba atau membawa dua mobil dari satu negara ke negara lainnya.  

Untuk membiayai Manor, separuh dari anggaran, atau 55 persennya, didapatkan Fitzpatrick dari uang hadiah partisipasi dari penyelenggara F1.

Besaran hadiah partisipasi ditentukan posisi akhir masing-masing tim di klasemen. Untuk Manor yang mengakhiri dua musim berturut-turut di peringkat 10 (dari 10 tim) pada 2014 dan 2015, F1 memberikan £30 juta per musim.

Mulai musim 2016, F1 akan memiliki 11 tim setelah Haas F1 Team bergabung. Akan tetapi, Haas perlu dua musim untuk membuktikan diri bisa finis di 10 besar sehingga Manor dipastikan akan tetap mendapatkan £30 juta hingga 2017.  

Jika Rio Haryanto mampu menyetorkan dana €15 juta atau setara £11,5 juta, ditambah dengan uang partisipasi, maka Manor mampu menutupi 74 persen biaya operasional mereka di musim baru.

Selain berusaha menstabilkan keuangan, Fitzpatrick pun menjalin kerjasama dengan Mercedes. Mereka meninggalkan mesin Ferrari usang yang mereka gunakan di 2015 dan mendapatkan mesin pabrikan Jerman tersebut. Kepada Mercedes, Manor menjanjikan uang untuk suplai mesin berasal dari hadiah partisipasi.

Manor juga merekrut tiga nama senior di dunia Formula 1, yaitu konsultan rekayasa Pat Fry, kepala aerodinamis Nikolas Tombazis, dan juga mantan Direktur Balapan McLaren, Dave Ryan.

Dikritik Ecclestone

Tak semua pihak senang dengan praktik yang dilakukan Fitzpatrick bersama Manor. Misalnya saja pionir sekaligus bos Formula 1, Bernie Ecclestone, yang menganggap Fitzpatrick tak cocok dengan dunia Formula 1 karena tak mau menggelontorkan uangnya sendiri.

"Ia takkan pernah melakukannya," kata Ecclestone ketika ditanyai Sky Sports apakah Fitzpatrick akan mengeluarkan dana dari dompetnya sendiri.

"Ia belum terlalu sukses menghasilkan uang karena ia tak punya cukup uang untuk mengelola timnya secara benar."

Pria 84 tahun itu juga secara terbuka mempertanyakan motif Fitzpatrick masuk ke Formula 1 karena tergiur uang hadiah partisipasi yang dijanjikan untuk Manor.

"Saya kira dia mengambil alih sesuatu yang memiliki subsidi, dan hal itu memang benar. Dan ia bisa mengandalkan hal itu (subsidi) tanpa sedikit pun menaruh uang."

Adam Cooper, seorang pengamat F1 dari situs Motorsport pun memperkirakan bahwa subsidi menjadi sentral dalam keputusan Fitzpatrick membeli Manor.

Menurutnya, strategi Fitzpatrick adalah untuk menjual Manor dalam dua tiga tahun setelah pembelian. Dengan dana segar £60 juta dari hadiah partisipasi dua musim, dan mobil yang telah disokong oleh Mercedes, maka mereka akan punya aset bernilai untuk dijual di kemudian hari. (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER