Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Glen Sugita, menjadi Komisaris Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), perusahaan terpisah yang didirikan PT Liga Indonesia untuk menggelar kompetisi Indonesia Super Championship (ISC).
Para klub pemegang saham PT GTS yakni klub-klub ISL menunjuk Glen menjadi Komisaris Utama. Sementara itu, CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, di PT GTS berperan sebagai Direktur Utama.
"Alasannya Pak Glen dipilih lebih karena beliau mewakili Persib sebagai juara ISL terakhir," kata Tigor Shalom Boboy kepada
CNNIndonesia.com, Jumat sore (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini di The Park Lane Hotel, PT Liga Indonesia menggelar rapat bersama perwakilan dari 51 klub divisi utama dan klub-klub ISL untuk mensosialisasikan keberadaan PT baru dan kompetisi ISC tersebut.
Pada awal Februari lalu, Tigor sendiri telah menyatakan bahwa aspek legal PT GTS telah selesai, seperti Akta Pendirian dan SK Pengesahan dari Kemenhumkam.
ISC rencananya akan digelar pada 23 April mendatang dengan PT GTS berperan sebagai operator dan memverifikasi klub-klub peserta. Kompetisi ini akan melibatkan baik klub-klub yang semula bermain di Liga Super Indonesia maupun di Divisi Utama.
Juara kompetisi akan mendapatkan hadiah sebesar satu miliar rupiah, sedangkan peringkat kedua dan ketiga akan mendapat masing-masing Rp700 juta dan Rp350 juta.
Masing-masing klub Divisi Utama pun akan mendapatkan subsidi dari PT baru tersebut.
Setiap klub-klub Divisi Utama akan diberikan subsidi sebesar 400 juta rupiah untuk fase grup sementara yang lolos ke babak 16 besar akan mendapat tambahan subsidi sebesar Rp300 juta, dan Rp150 juta bagi yang melaju ke Delapan Besar.
Untuk menjamin kelancaran gaji pemain, PT GTS pun akan memberi sanksi tegas berupa pengurangan poin apabila ada klub yang telat memenuhi kewajibannya untuk pemain.
Menurut Sekretaris PSPS Pekan Baru, bergulirnya ISC didukung para klub divisi utama yang rindu dengan diselenggarakannya kembali kompetisi sepak bola. Ia menuturkan ketiadan kompetisi itu memang membuat klub-klub divisi utama kurang diperhatikan, lantaran turnamen yang berjalan selama ini hanya diperuntukan kepada klub-klub ISL.
"Kami klub divisi utama, satu semangat untuk mendukung ISC. Intinya kami ingin ada turnamen jangka panjang, " ucap Sekretaris PSPS Pekan Baru, Dian Eka Putra.
(vws)