Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi pemilihan umum Filipina berencana melarang siaran televisi pertandingan Manny Pacquiao dan Timothy Bradley pada 9 April nanti karena menganggap tayangan itu akan memberikan keuntungan bagi Pacquiao dalam pemilu.
Pacquiao saat ini memang sedang bertarung melawan untuk merebut satu dari 12 kursi kosong di Kongres Filipina. Sesuai aturan yang berlaku di negara Asia Tenggara itu, masing-masing kandidat hanya boleh mengiklankan diri di masing-masing di stasiun televisi maksimal 120 menit, dan 180 menit untuk stasiun radio.
Menurut Komisi, pertarungan Pacquaio dianggap akan menjadi ketidakadilan bagi kandidat lainnya. Musuh politik Pacquiao, Waldeon Bello, juga meminta komisi untuk menunda tayangan pertarungan Pacquiao karena khawatir akan menguntungkan Pacquiao, petinju terbaik dalam sejarah Filipina.
Komisi itu akan segera memberikan keputusan terhadap pelarangan penayangan laga Pacquiao.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin (7/3), Pacquiao melayangkan surat pembelaan setebal lima lembar kepada Komisi Pemilu, mengatakan bahwa tayangan pertandingannya tidak akan menghabiskan seluruh slot waktu yang diberikan untuknya.
"Tidak ada kasus bahwa Pacquiao akan mendapatkan keuntungan atau sorotan yang tidak berhak, karena seluruh kandidat juga diberikan hak yang sama oleh hukum," demikian kata Pacquiao melalui pengacaranya.
Laga Pacquiao sendiri akan tayang selama maksimal 36 menit, atau tiga menit untuk masing-masing ronde dalam pertarungan yang berjalan maksimal 12 ronde.
Pemilu Filipina akan dilaksanakan 9 Mei mendatang dengan lebih dari 54 juta penduduk Filipina akan meberikan suara mereka untuk memilih presiden, wakil presiden, dan juga 300 anggota DPR dan juga ribuan posisi untuk pemerintahan di tingkat lokal.
Pacquiao, petinju 37 tahun, pada pertengahan Februari lalu menimbulkan kontroversi karena komentarnya terhadap isu perkawinan sesama jenis. Ia mengatakan bahwa aksi menikah antara laki-laki dan perempuan dengan perempuan "lebih buruk dari binatang."
Komentar itu membuatnya diputus kontrak oleh perusahaan olahraga raksasa dari Amerika Serikat Nike, dan juga menyebabkan kepopulerannya jelang pemilu menurun.
Menurut survei Pulse Asia terhadap 1800 orang, hanya 35 persen di antara mereka yang akan memilih Pacquiao, turun 12 persen dari survei serupa pada Januari lalu.
Lihat juga:
(vws)