Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana Manny Pacquiao untuk gantung sarung tinju dan berkarier sebagai politisi di Kongres Filipina terancam setelah kepopulerannya menurun drastis dalam beberapa pekan ke belakang.
Hal ini terlihat dari jajak pendapat
Pulse Asia yang memproyeksikan Pacquiao tidak akan mendapatkan satu kursi Kongres yang ia idam-idamkan. Saat ini Pacquiao memperebutkan satu dari 12 kursi yang tersedia, sementara kepopulerannya menurun dari semula nomor delapan menjadi nomor 14.
Satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah komentar petinju 38 tahun ini karena pernikahan sesama jenis. Pada Februari lalu, Pacquiao mengatakan aksi homoseksual sebagai "lebih buruk dari binatang, karena binatang pun bisa membedakan jantan dari betina."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar tersebut membuat Pacquiao diputus kontrak oleh perusahaan olahraga asal Amerika Serikat, Nike, dan juga mendapatkan kritikan dari dunia internasional.
Stasiun televisi HBO yang akan menayangkan laga terakhir Pacquiao, yaitu melawan Timothy Bradley pada 9 April nanti, juga meradang dengan komentar Pacquio. Mereka menegaskan bahwa satu-satunya hal yang membuat mereka tetap menyiarkan laga Pacquaio adalah karena terlanjur terikat kontrak.
Faktor lain yang diduga merusak kepopuleran Pacquiao adalah kekalahannya dari Floyd Mayweather Jr. pada Mei tahun lalu.
Meski Pacquiao masih mendapatkan sambutan bak pahlawan ketika pulang ke Filipina setelah laga itu, ada pendapat bahwa hal tersebut merusak karier politiknya yang selama ini dibangun dari status sebagai satu-satunya petinju yang menjadi juara dunia di delapan divisi.
Direktur Pan Asia, Ana Maria Tabunda, berkata kepada
ABS CBN bahwa pihaknya belum tahu alasan pasti kemerosotan popularitas petinju tersebut.
Beberapa pesaing Pacquiao untuk kursi senator juga mengalami kejatuhan rating, namun tingkat kepopuleran Pacquiao yang turun 12,1 persen sejak akhir Januari lalu menjadi yang paling perlu dirisaukan.
Pemilu Filipina akan dilaksanakan 9 Mei mendatang dengan lebih dari 54 juta penduduk Filipina akan meberikan suara mereka untuk memilih presiden, wakil presiden, dan juga 300 anggota DPR dan juga ribuan posisi untuk pemerintahan di tingkat lokal.
(vws)