Mayweather Enggan Kembali Bertinju di Olimpiade

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 02:12 WIB
Floyd Mayweather Jr lebih memilih melanjutkan hidupnya dan beristirahat setelah gantung sarung tinju pada akhir September silam.
Floyd Mayweather Jr telah pensiun dari ring tinju sejak September 2015. (Reuters/ Joe Camporeale-USA TODAY Sports)
Jakarta, CNN Indonesia -- Petinju Amerika Floyd Mayweather Jr mengaku tak memiliki hasrat untuk kembali ke ring tinju di pentas Olimpiade. Mayweather memilih melanjutkan hidupnya dan beristirahat setelah gantung sarung tinju pada akhir September silam.

Laki-laki berusia 39 tahun terakhir kali bertanding melawan petinju Amerika, Andre Berto, dan berhasil mempertahankan gelar WBA (Super), WBC, Lineal, dan The Ring kelas welter di MGM Grand Hotel & Casino, Las Vegas, 12 September 2015.

"Bagi tubuh saya, memulihkan diri dari pertarungan saya akan memakan waktu sisa hidup saya. Saya benar-benar bersyukur mendapat banyak pertarungan dalam hidup saya," kata Mayweather seperti dikutip dari Sky Sports.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pencapaian saya luar biasa. Saya tidak ingin lagi menyembuhkan diri, hanya ingin istirahat."

Mayweather memiliki rekor 49 menang tanpa terkalahkan sepanjang karier tinju profesionalnya. Ia menyamai rekor petinju Amerika lainnya, Rocky Marciano.

Marciano pensiun setelah mencatat rekor 49 kemenangan tanpa kalah usai terakhir menang KO melawan petinju Amerika, Archie Moore pada 1955 silam.

Mayweather mengatakan ia sekarang lebih senang menyaksikan para petinju muda, memberinya nasehat, dan mempromosikannya.

"Saya ingin para petinju muda ini memecahkan rekor saya," kata Mayweather menambahkan. "Saya pensiun dari olahraga dengan seluruh kemampuan saya. Saya tidak membiarkan olahraga memensiunkan saya."

Peluang petinju profesional masuk ke pentas Olimpiade pertama kali didengungkan Presiden AIBA (Asosiasi Tinju Internasional untuk Amatir), Dr Ching-Kuo Wo. Ia ingin menghapus peraturan yang melarang petinju profesional dengan 15 pertarungan atau lebih untuk berlaga di Olimpiade.

Usulannya ini masih menunggu persetujuan Komite Eksekutif AIBA, tapi Wu yakin bahwa "sangat mungkin"  untuk mengubah peraturan tepat waktu sebelum Olimpiade Rio de Janeiro.

Namun, usulan itu mendapatkan tentangan dari publik tinju, termasuk mantan juara dunia asal Inggris, Lennox Lewis.


(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER