Jakarta, CNN Indonesia -- Luciano Spalletti sempat membuat kejutan dengan memimpin AS Roma mengalahkan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions delapan musim silam. Namun Spalletti mengakui bahwa hal itu akan sulit diulang.
Delapan musim lalu, Roma datang ke Santiago Bernabeu dengan membawa kemenangan 2-1 dari Olimpico. Di leg kedua, Roma berhasil menghantam Madrid dengan skor serupa di depan publiknya sendiri. Hal ini sekaligus memumpus ambisi Madrid lolos ke babak delapan besar.
Spalletti diharapkan bisa menghadirkan hasil yang sama ketika Roma kembali berjumpa Madrid di babak 16 besar musim ini. Spalletti 'sukses' membuat Roma tampil bagus di leg pertama, namun kalah 0-2 di akhir pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi ini membuat misi Spalletti mengulang hasil delapan musim lalu menjadi lebih sulit.
"Sangat menyenangkan bila ada yang mengingatkan saya tentang hal itu, namun tak banyak pemain yang masih bertahan dari skuat delapan musim lalu di tim ini."
"Roma dulu dan sekarang memiliki situasi yang berbeda. Roma delapan musim lalu sudah bermain bersama dalam jangka waktu yang lama, berbeda halnya dengan Roma saat ini. Namun tentunya saya lebih tertarik berbicara tentang tim saat ini," kata Spalletti.
Meski menjalani misi sulit, Spalletti berharap timnya bisa mengeluarkan energi 100 persen di lapangan.
"Saya berharap banyak pada Roma. Mereka akan bermain lebih hati-hati dibandingkan leg pertama."
"Kami harus bisa memaksakan diri dan dengan kehadiran Edin Dzeko, situasi akan lebih mudah bagi kami," tutur Spalletti.
Spalletti pun mewaspadai performa Cristiano Ronaldo yang tengah berada di level atas. Selain itu, Madrid bakal mendapatkan kekuatan tambahan dari kembalinya Gareth Bale.
"Kehadiran Ronaldo bukan hanya tentang torehan golnya di lapangan. Dia adalah pemain dengan kualitas yang sangat hebat."
"Bale mampu melakukan apapun. Dia bisa memberikan bantuan besar dan memecah kebuntuan. Ia bisa mencetak gol baik lewat kaki maupun kepala," ujar Spalletti menegaskan.
(ptr)