Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus pencabulan
winger Sunderland, Adam Johnson, yang melakukan seks dengan gadis berusia 15 tahun pada 2015 silam, berbuntut hingga ke jajaran manajemen klub. Presiden Sunderland, Margaret Byrne, akhirnya mundur dari jabatannya.
Byrne mundur dari posisinya itu karena merasa sangat bersalah tetap memainkan Johnson yang saat itu sudah tersangkut kasus asusila kepada gadis berusia 15 tahun tersebut.
Kebijakannya tetap memainkan gelandang berusia 28 tahun tersebut mengundang kecaman keras dari banyak kalangan usai penahanan Johnson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Byrne pun mengakui bahwa keputusannya itu merupakan kesalahan fatal baginya dan klub. “Kami sangat meminta maaf atas keputusan tersebut,” ujar wanita yang pernah berprofesi sebagai pengacara itu.
Berdasarkan keterangan resmi klub Sunderland, korban pencabulan Johnson merasa terpukul dengan perbuatan tercela Johnson, termasuk pula dengan dukungan klub terhadapnya.
“Johnson telah berbohong kepada klub, ia juga membohongi fan dan mereka punya hak untuk merasa tersinggung,” tutur Byrne.
Sebenarnya, pihak klub sudah pernah menjatuhkan skors terhadap Johnson pada Maret 2015. Namun, hukuman itu ditarik kembali 16 hari kemudian.
Johnson baru dipecat dari klub bulan lalu jelang persidangannya akhir bulan lalu, ketika ia mengakui telah mendandani gadis tersebut dan melakukan aktivitas seksual terhadapnya.
Dalam 10 bulan terakhir, ia tampil sebanyak 28 kali untuk The Black Cats. Johnson bakal menjalani hukumannya pada akhir bulan ini.
Kemungkinan ia akan dipenjara untuk masa empat hingga 10 tahun.
(bac)