Joko Driyono: Tidak Masalah ISC atau ISL

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Kamis, 10 Mar 2016 18:15 WIB
Joko Driyono lebih fokus pada perizinan pertandingan yang selama ini akar masalah dari tidak adanya kompetisi sepak bola di Indonesia.
Joko Driyono menganggap perizinan pertandingan masih jadi masalah utama untuk menggelar kompetisi. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO PT Liga Indonesia sekaligus Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, tidak mempermasalahkan kompetisi mana yang digelar, baik itu Liga Super Indonesia atau Indonesian Soccer Championship.

Joko berencana menggelar kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC) di bawah PT GTS. Isu bergelarnya kembali Liga Super Indonesia (ISL) kemudian timbul menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi yang diajukan Kemenpora terkait pembekuan PSSI.

Usai menjadi pembicara di acara diskusi PSSI Pers di Senayan, Jakarta, Kamis (10/3), Joko mengaku tidak mempermasalahkan antara ISC atau ISL yang akan digelar. Joko lebih fokus pada perizinan pertandingan yang selama ini akar masalah dari tidak adanya kompetisi sepak bola di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Format kompetisinya ISC maupun ISL tidak berubah, rencana bisnisnya juga tidak berubah. Yang tidak dalam kewenangan kami yaitu perizinan. Oleh karenanya, konsolidasi tingkat tinggi di perizinan dalam waktu dekat ini menjadi fokus kami," ujar Joko.

"Kalau perizinan nanti terlewati, mau namanya ISC atau ISL, mudah-mudahan tetap memproteksi aspek bisnisnya. Konsolidasi dengan PSSI dan pemerintah kaitannya dengan perizinan ini menjadi perhatian kami."

Setelah putusan MA, Joko mengaku sudah berkomunikasi dengan PSSI. Ia mengatakan PSSI berkeinginan agar kompetisi ISL dan beberapa kompetisi lain bisa berjalan dengan normal. Ada dua poin yang menjadi perhatian Joko dan PSSI, salah satunya adalah aspek perencanaan bisnis.

"Kedua, harapan kami ada sinergi lanjutan yang memberikan kepastian untuk menindaklanjuti rencana-rencana yang kami buat. Jangan sampai ini sekedar berjalan, aspek formalnya terpenuhi tapi ada aspek binisnya atau perkembangan kondisi sepak bola menjadi tercecer," ucap Joko.

Selain aktif di PT GTS dan PT Liga, Joko juga menjabat Ketua Penyelenggara Turnamen Piala Bhayangkara 2016. Perannya di turnamen tersebut membuatnya lebih mudah berkoordinasi dengan Mabes Polri, khususnya untuk mewujudkan mimpinya soal tak ada lagi kendala perizinnan di kompetisi sepak bola Indonesia.

"Konsolidasi dengan Mabes tidak secara langsung, tapi secara informal menjadi lebih mudah koordinasinya. Oleh karenanya, kami ingin saat ada keputusan-keputusan penting, ada perubahan, kami ingin agar diajak juga," ujar Joko. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER