Jakarta, CNN Indonesia -- Jika Indonesia ingin segera menjadi tuan rumah ajang MotoGP dan melaksanakannya mulai 2017 mendatang, ketua umum IMI (Ikatan Motor Indonesia), Sadikin Aksa, merasa Sirkuit Sentul merupakan pilihan paling realistis saat ini.
Hingga saat ini lokasi penyelenggaraan MotoGP belum dipastikan dengan Sentul dan Sumatera Selatan berminat untuk menggelar Moto GP. Akan tetapi, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, menyatakan daerahnya hanya siap menjadi tuan rumah mulai dari musim 2018 karena mereka harus membangun sirkuit mulai dari nol.
Dorna Sports sebagai penyelenggara MotoGP menawarkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah mulai dari 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini yang ada kan Sentul (sirkuit di Indonesia). Kalo ditanya paling cepat mau bikin
ya Sentul. Tapi kita kan belum tahu renovasinya berapa lama," ujar Sadikin usai bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi, Rabu (16/3).
"Milih Sentul lebih realistislah, jika pemerintah mau 2017 ya. Kalo tidak ya lain cerita."
Sadikin menyatakan berdasarkan hasil pertemuan-pertemuan sebelumnya, pemerintah sebenarnya telah setuju untuk membayar
comercial fee yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan MotoGP.
Satu-satunya masalah yang masih menghambat pelaksanaan MotoGP do Indonesia adalah keputusan lokasi balap motor elite dunia itu akan digelar.
Kendati Sentul pada awalnya merupakan opsi pertama, pemerintah melalui Kemenpora mulai mempertimbangkan pelaksanaan di tempat lain agar renovasi Sentul tidak menggunakan APBD.
Terkait dengan tenggat waktu Juni nanti dari pihak Dorna, Sadikin menyatakan batas waktu itu hanyalah terkait penyelenggaraan MotoGP 2017. Jika pada Juni pemerintah belum menyerahkan draft kepada FIM maka penyelenggaraan MotoGP bisa saja diundur menjadi 2018.
"Juni itu
deadline kalo pemerintah mau masuk MotoGP 2017," ujar Sadikin menjelaskan.
"Karena pada bulan Juli draft (balapan) untuk kalender musim depan sudah masuk untuk nantinya disetujui pada November."
(vws)