Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap tim Manor, Rio Haryanto, harus puas hanya dengan bercokol di posisi start terakhir atau urutan ke-22 pada Grand Prix (GP) Australia, Minggu (20/3) nanti.
Kendati demikian, debutan di Formula 1 (F1) itu tetap mengaku senang dengan performanya di kualifikasi GP Australia. Perasaan berbunga-bunganya itu tak lain karena Rio mengalahkan rekan satu timnya, Pascal Wherlein.
Kendati tak bisa melanjutkan kualifikasi kedua, Rio sukses menempati urutan ke-21, tepat di atas Wherlenin di posisi paling buntut (22). Pada kualifikasi kedua, hanya 15 pebalap teratas yang mampu melanjutkan balap untuk menentukan posisi start mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rio memiliki catatan waktu 1 menit, 29,627 detik. Sedangkan Wherlein memiliki waktu lebih lambat darinya, yakni 1 menit 29,642 detik.
"Setelah melalui kualifikasi Q1 (pertama) yang menghabiskan 20 menit untuk menyaring mobil dan pebalap terbaik, saya merasa sangat aneh mengalami format kualifikasi ini," ujar Rio seperti dikutip dalam situs resmi Manor.
"Hari ini kami hanya punya waktu satu lap. Bukan lap yang buruk, tapi juga tidak sempurna," ucap Rio.
Menurutnya, ia seharusnya bisa memacu mobilnya lebih cepat lagi. "Inilah yang harus kami upayakan dengan baik, bahkan dengan posisi kesepuluh atau seterusnya, kami tetap kehabisan waktu," kata pebalap pertama Formula 1 dari Indonesia itu.
"Namun, saya tetap menyelesaikan kualifikasi, belajar banyak dan pekerjaan saya adalah untuk terus meningkatkan kualitas di setiap area," tutur Rio.
"Besok (Minggu, 20/3) bakal jadi balapan pertama saya sirkuit di F1 dan saya sangat antusias. Saya yakin kami masih memiliki hari yang baik."
Rio yang mencatatkan posisi di peringkat ke-21 kualifikasi pertama itu terpaksa melorot ke urutan terakhir (22). Sebab, ia terkena penalti lantaran menyerempet pebalap tim Haas, Romain Grosjean, saat di pit awal.
(bac)