Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih tim nasional Thailand, Kiatisuk Senamuang, mewanti-wanti taktik yang disiapkan pelatih timnas Irak dalam laga terakhir putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2018.
Jika sukses membawa pulang satu poin pada laga yang digelar di Tehran, Kamis (24/3), maka Thailand akan menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara di putaran final kualifikasi.
Memang ada Australia yang kini tergabung dalam kualifikasi zona Asia dan memuncaki grup B, namun masih jarang dianggap sebagai wakil Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persiapan Irak menghadapi Thailand diganggu oleh kekalahan 0-1 dari Suriah pekan lalu. Tapi Kiatisuk menolak untuk lengah.
Di laga pertama di Bangkok, Thailand sendiri hanya bermain imbang 2-2 dan mereka sempat tertinggal 0-2 terlebih dahulu.
"Meski mereka kalah di pertandingan pemanasan, taktik mereka tetap berbahaya," katanya kepada Bangkok Post.
"Mereka menggabungkan pemain timnas senior dan skuat U-23nya, yang baru-baru ini lolos kualifikasi Olimpiade Rio de Janeiro 2016."
Salah satu adangan Thailand pada laga ini adalah suhu dingin kota Tehran, dan Thailand hanya memiliki waktu beberapa hari untuk menyesuaikan diri. Apalagi skuat Kiatisuk baru saja menjalani perjalanan 15 jam dari Bangkok.
"Cuaca di Tehran memang menjadi masalah karena cukup dingin. Kami sebelumnya telah menghubungi seorang dokter di Iran sehingga para pemain kami akan dijaga dengan baik."
Saat ini Thailand duduk di puncak klasemen Grup F dengan torehan 13 poin, sementara Iraq di posisi dua dengan delapan poin.
Hanya juara grup yang akan lolos ke putaran final yang akan diikuti 12 negara. Di fase putaran final ini akan terdapat dua grup dan juara serta runner-up mendapatkan tiket lolos otomatis ke Rusia.
(vws)