Kebiasaan Merokok, Cela Karier Johan Cruyff

Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2016 20:24 WIB
Kebiasaan merokok menjadi salah satu cela perjalanan karier seorang Johan Cruyff yang meninggal hari ini, Kamis (24/3), karena penyakit kanker paru-paru.
Johan Cruyff sudah merokok sejak masih menjadi pemain. (Getty Images/David Cannon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebiasaan merokok menjadi salah satu cela perjalanan karier seorang Johan Cruyff yang meninggal hari ini, Kamis (24/3), karena penyakit kanker paru-paru.

Cruyff memiliki karier yang gemilang sebagai pemain dan pelatih sepak bola. Sebagai pemain, Cruyff sukses merebut 21 gelar bersama Ajax Amsterdam dan Barcelona. Pesepakbola yang meninggal di usia 68 itu juga membawa Belanda menjadi runner-up Piala Dunia 1974.

Sebagai pelatih, kapasitas Cruyff sudah tidak diragukan lagi. Dia sukses mengoleksi 12 trofi ketika menangani Ajax dan Barcelona. Cruyff juga diklaim sebagai penyelamat Barcelona ketika melatih di Camp Nou sepanjang 1988 hingga 1996.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tak ada gading yang tak retak. Perjalanan karier Cruyff memiliki satu cela, yakni kebiasaannya merokok. Statusnya sebagai seorang pesepakbola tak menghalanginya terus menikmati tembakau, bahkan terus berlanjut hingga ia melanjutkan kariernya di dunia kulit bundar sebagai pelatih.

Kecanduan Cruyff terhadap tembakau semakin parah ketika dia mulai merasakan tekanan sebagai pelatih, ketika Barcelona tak kunjung menuai hasil positif. Cruyff diklaim menghisap sekitar 20 batang rokok per hari.

Kecanduan itu akhirnya membuat Cruyff terancam kehilangan semua yang telah ia raih di dunia sepak bola. Pada 1991 silam ia harus menjalani dua kali operasi.

"Cruyff sangat beruntung karena cedera yang ia alami sangat parah, tapi ia tiba tepat pada waktunya untuk mengatasi hal tersebut," ujar dokternya saat itu, Mario Petit.

Beralih ke Lolipop

Mendapatkan peringatan keras dari dokter dan juga istrinya, Cruyff akhirnya memutuskan untuk berhenti merokok karena takut hal itu akan berujung fatal. "Saya tidak merokok karena saya diperingati akan meninggal jika saya terus merokok," ujar Cruyff saat itu.

Hasilnya, rokok yang rutin tampak di mulut atau tangannya kini berganti dengan permen lolipop. Cruyff juga pernah tampil di kampanye Departemen Kesehatan Katalonia dengan kata-kata terkenalnya: "Sepak bola telah memberikan segalanya untuk saya, tembakau nyaris merenggutnya semua."

Kebiasaan merokok Cruyff membuat ayah dari Jordi tersebut menderita penyakit kanker paru-paru. Cruyff mengungkapkan dirinya mengidap penyakit kanker paru-paru ke publik pada Oktober 2015.

Cruyff meninggal di Barcelona, Spanyol. Kepastian meninggalnya Cruyff terungkap lewat situs resmi penyerang ikonik Barcelona dan Ajax tersebut.

"Pada 24 Maret 2016, Johan Cruyff (68) meninggal dengan damai di Barcelona, dikelilingi keluarganya setelah lama berjuang melawan kanker. Dengan penuh kesedihan, kami meminta Anda untuk menghormati privasi keluarga di waktu berkabung ini," demikian pernyataan lewat situs resmi Cruyff. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER