Faktor Pembeda Persib - Bali United di Semifinal Bhayangkara

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Kamis, 31 Mar 2016 02:00 WIB
Dejan mengaku bahwa kemenangan ini merupakan bagian dari skenarionya dalam melakukan pergantian pemain sesuai dengan situasi yang terjadi di lapangan.
Pelatih Persib Bandung Dejan Antonic di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, 30 Maret 2016. (CNN Indonesia/Achmad Bahcrain)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dejan mengaku bahwa kemenangan ini merupakan bagian dari skenarionya dalam melakukan pergantian pemain sesuai dengan situasi yang terjadi di lapangan.

“Pertandingan yang sulit banget!” Demikian kata-kata spontan dari pelatih Persib Bandung, Dejan Antonic usai partai semifinal Piala Bhayangkara melawan Bali United di Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (30/3) malam.

Persib lolos ke final setelah menang 1-0 atas Bali United. Satu-satunya gol dalam laga itu dicetak Tantan lewat sundulan pada menit ke-78.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak mudah bagi Persib untuk menembus partai final. Sepanjang laga semifinal tim Maung Bandung itu harus bekerja keras menghadapi solidnya permainan skuat Bali United yang diarsiteki mantan pelatih U19 Indonesia, Indra Sjafri.

Saat ditanya tentang strategi tim, Dejan mengatakan strategi pergantian pemain telah ikut menjadi faktor pembeda dalam laga melawan Bali United yang dijuluki Serdadu Tridatu.

Pada laga itu, keputusan Dejan mengganti sejumlah pemainnya di babak kedua, dianggap sangat krusial menentukan kemenangan Persib. Salah satunya ketika Tantan masuk menggantikan Samsul Arif di babak kedua.

Pun dengan masuknya dua pemain lagi, David Laly dan Gian Zola, benar-benar menambah daya dobrak Persib. Melalui assist cantik dari mantan winger Pelita Bandung Raya (sekarang Madura United), Tantan mampu menyeruduk bola, pantulan dari kepala Juan Carlos Beloncoso.

Sebaiknya, beberapa pergantian pemain yang dilakukan Indra pada babak kedua justru membuat permainan Bali United mengalami antiklimaks. Sejumlah pemain cadangan macam Martinus Novianto di posisi depan, Loudry Setiawan, dan Hendra Sandi di tengah, malah membuat sedikit celah bagi pertahanan Serdadu Tridatu

Lantas, bisakah disebut sebagai tanda kemenangan strategi Dejan atas Indra? “Ya, Anda bisa lihat sendiri, kan? Ketika kedua tim benar-benar sama kuat, stragegi yang di lapangan yang menentukan,” ucap Dejan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/3) malam itu, tampak senyum tersungging di raut wajahnya.

Dejan sendiri menolak jika disebut bahwa keputusannya melakukan sejumlah pergantian adalah spontanitas di lapangan. “Tentu itu sudah bagian dari strategi kami sebelum pertandingan. Siapa yang kami simpan dan siapa yang akan main, sudah disiapkan,” tutur Dejan.

“Tapi tentu, kita harus bisa membaca situasi di lapangan dan disesuaikan dengan strategi sebelumnya,” ungkap Dejan menambahkan.

Sebaliknya, Indra justru terlihat panik ketika skuatnya ketinggalan di menit ke-78. Pada menit ke-80-an ia langsung menginstruksikan stafnya menyiapkan Syakir yang duduk  di bangku cadangan

Padahal, Syakir terlihat belum melakukan pemanasan secara utuh saat dipersiapkan untuk main di lapangan. “Anda harus bisa berpikir cepat dan tepat! Cepat, tepat! Begitulah yang terjadi di bangku cadangan,” tuturnya.

Rotasi Penyerang

Kemudian pilihan untuk merotasi dua penyerangnya, Samsul Arif dan Tantan, di laga itu memang sudah jadi pertimbangan Dejan untuk menghadapi final Piala Bhayangkara.

“Anda tahu, Samsul masih tidak fit. Ia baru saja sembuh dari panas tinggi,” ucap Dejan.

“Tapi saya salut dengan pemain, sejumlah pemain yang sebenarnya belum fit merasa siap untuk dimainkan. Ini motivasi yang luar biasa.”

Bagaimana dengan respons Indra? “Yang membedakan kami dengan Persib bahwa mereka hanya menang 1-0,” tukasnya.

“Selebihnya, kalian bisa lihat sendiri di lapangan bagaimana permainan Bali United di lapangan,” terang Indra, mengisyaratkan bahwa permainan Bali United tak kalah bagus.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER