Jakarta, CNN Indonesia -- PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator Piala Bhayangkara meyakini keamanan partai final antara Arema Cronus melawan Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno nanti dapat terjaga melalui kendali terhadap distribusi tiket.
Salah satunya adalah dengan tidak menjual tiket ketika hari pertandingan, Minggu (3/4).
"Aspek keamanan yang penting adalah kendali (distribusi) tiket. Seperti yang kita ketahui, tidak ada penjualan tiket di hari-H, adanya langsung melalui klub-klub yang bersangkutan. Intinya, kami mengatasi jumlah suporter ini ini via klub," kata Direktur Kompetisi dan Operasional PT GTS, Ratu Tisha Destria, kepada CNNIndonesia.com , Kamis malam (31/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yakin klub-klub sudah berkoordinasi baik dengan suporternya masing-masing."
Menurutnya, protokol keamanan kurang lebih akan berlangsung sama seperti saat pelaksanaan final Piala Presiden pada 18 Oktober 2015, partai yang mempertemukan Persib dan Sriwijaya.
Untuk mengamankan jalannya laga pada Minggu nanti, akan ada 11 ribu personel gabungan Polda Metro Jaya, Mabes Polri, Brimob, Korlantas, dan Kodam Jayakarta.
Sementara itu untuk mengantisipasi macet, polisi akan memberlakukan sistem buka tutup kawasan Semanggi.
Lima setengah bulan lalu, Persib Bandung juga bertanding di Stadion GBK dan saat itu kurang lebih 60 ribu bobotoh --sebutan bagi pendukung Persib-- datang ke Jakarta dengan menggunakan bus yang dikawal polisi bersenjata.
Hal ini adalah langkah antisipasi keamanan mengingat Jakarta adalah markas Persija yang dikenal sebagai rival Persib.
GBK Simbol SupremasiBerbeda dengan gelaran Piala Presiden yang memisahkan partai perebutan juara ketiga dengan laga final, Piala Bhayangkara menggelar kedua pertandingan di tempat dan hari yang sama.
Tisha menyatakan tidak ada rintangan keamanan yang mengharuskan pertandingan perebutan peringkat ketiga digelar di tempat yang berbeda. Selain itu, PT GTS juga tidak ingin memecah konsentrasi karena tidak ada jeda waktu banyak.
"Kemudian setelah saya hitung-hitung, sangat efisien untuk koordinasi kerja. Pertimbangan lainnya adalah karena GBK merupakan simbol supremasi," katanya.
Tisha juga menegaskan tidak ada jatah tiket khusus untuk polisi mengingat acara ini diusung oleh Kepolisian Republik Indonesia.
"Tiket itu adalah tiket penonton, tidak ada tiket untuk institusi. Tidak ada segmentasi," katanya.
(vws)