Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap muda Indonesia Rio Haryanto akan menjalani balapan keduanya di Formula 1 pada akhir pekan ini. Selain akan mencicipi balapan F1 malam hari pertamanya dengan menjajal GP Bahrain, Rio juga akan menghadapi tantangan berupa cuaca panas dan angin gurun.
Sirkuit Internasional Bahrain dikelilingi gurun pasir dan berlokasi 30 kilo meter ke arah selatan Manama, ibu kota negara Timur Tengah tersebut. Tak ayal sirkuit terlihat seperti oase di tengah luasnya gurun pasir.
Kondisi ini menyajikan tantangan tersendiri bagi para pebalap, terutama karena butiran pasir membuat trek menjadi licin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya perancang sirkuit telah memiliki cara agar pasir-pasir di sekitar sirkuit agar tak terbawa angin dengan menyemprotkan cairan tertentu. Tapi metode ini tak sepenuhnya bisa mencegah pasir memasuki trek.
Seperti halnya cuaca yang tak bisa tertebak di Sirkuit Silverstone Inggris, kondisi angin gurun di Bahrain juga tak bisa diprediksi. Misalnya balapan musim lalu. Sempat terjadi badai di awal pekan balapan yang menyebabkan paddock tertutupi butiran pasir.
Sesi uji coba GP2 tahun lalu juga sempat dibatalkan karena badai tersebut.
Rio Juara di BahrainDirancang oleh Herman Tilke, Sirkuit Bahrain didominasi trek-trek lurus yang panjang dan juga tikungan tajam, sehingga kemampuan mengendalikan mobil saat mengerem akan diuji.
Tikungan 14 harus diantisipasi oleh para pebalap yang dalam posisi memimpin. Kegagalan untuk keluar tikungan dengan cepat bisa membuat para pebalap tersalip.
Seperti diberitakan
BBC Sport, para pebalap dan anggota tim Formula 1 menyenangi sirkuit tersebut karena menyediakan fasilitas modern dan juga suasana paddock yang ramah, tapi para selebriti enggan untuk datang ke sana karena harus melakoni perjalanan jauh menuju gurun.
Lewis Hamilton, pebalap Mercedes yang juara GP Bahrain musim lalu menyatakan bahwa sirkuit tersebut memberikan tantangan yang tak mudah.
"Terutama karena suhu panas yang bisa menyebabkan
overheating, dan juga adanya pasir-pasir di lintasan. Tapi ini juga membuat balapan menjadi unik," kata Hamilton dua tahun lalu, seperti dikutip dari
BBC Sport.
Sementara itu pebalap Force India Nico Hulkenberg menyukai balapan malam di sana.
"Saya melakoni Grand Prix F1 pertama saya di sana. Saya suka treknya, dan selalu ada atmosfer 'Seribu Satu Malam' di paddock."
Lalu bagaimana dengan Rio Haryanto.
"Balapan malam pertama akan sangat spesial. Secara umum, saya pikir akhir pekan di sini akan lebih lancar dan saya sudah mendapatkan sejumlah pengalaman di sejumlah area. Yang terpenting, saya tidak sabar melihat bendera finis," ucap Rio.
Pebalap 23 tahun itu sendiri akrab dengan Sirkuit Bahrain karena juga digunakan di balapan GP2, ajang yang diikuti Rio selama empat musim.
Tahun lalu, Rio juga naik podium pertama GP Bahrain ketika mengikuti Sprint Race.
(vws)