Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, mengaku kecewa dengan tindakan rekan setimnya, Andrea Iannone, yang membuat kedua pebalap kehilangan podium MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Minggu (3/4).
Dovizioso dan Iannone hampir mendapatkan podium kedua dan ketiga di belakang Marc Marquez (Repsol Honda) pada balapan GP Argentina. Namun, sebuah manuver Iannone di tikungan terakhir membuyarkan segalanya.
Iannone berambisi menyalip Dovizioso dari sisi dalam dan terjatuh. Dalam prosesnya Iannone juga menjatuhkan Dovizioso. Alhasil Ducati memberikan ‘hadiah’ kepada Valentino Rossi podium runner-up setelah gagal mempertahankan posisi kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kehilangan poin dengan cara ini adalah bencana. Kami seharusnya bisa berada di posisi kedua klasemen di belakang Marquez. Ini sangat penting untuk kejuaraan, mendapatkan hasil sebaik mungkin,” ujar Dovizioso seperti dilansir
Motorsport.com.
“Sebagai tim pabrikan, Anda harus memastikan bisa meraih hasil bagus. Kami sudah bekerja keras dua tahun terakhir untuk menciptakan sepeda motor yang bagus. Jadi kehilangan poin seperti ini tidak bisa diterima. Tidak bisa diterima.”
Iannone memilih untuk tidak melanjutkan balapan setelah kecelakaan di tikungan terakhir. Sementara Dovizioso berhasil finis di posisi ke-13 setelah mendorong motornya melewati garis finis.
Dovizioso mengatakan tindakan Iannone telah merusak kerja keras Ducati sepanjang akhir pekan di GP Argentina. Pebalap asal Italia itu mengatakan insiden di Argentina menjadi pengalaman berharga jelang tampil di GP Americas akhir pekan ini.
“Untungnya ada balapan dalam waktu dekat, sebuah trek yang bagus di Austin. Kami harus sekali lagi menunjukkan kecepatan kami,” tegas Dovizioso.
(har)