Jakarta, CNN Indonesia -- Rio Haryanto menjadi pebalap pertama Indonesia yang menyelesaikan balapan Formula 1 ketika menjalani GP Bahrain, tapi bukan berarti ia merasa puas.
Ada beberapa hal yang perlu dibenahi terkait performa timnya, salah satunya adalah waktu
pitstop yang terlalu lama.
"Kemarin saat di Bahrain, waktu
pitstop agak lama. Seharusnya sekitar tiga detik, tapi kemarin malah sempat sampai lima detik. Tim perlu bekerja keras kembali," kata pebalap berusia 23 tahun tersebut, Rabu sore (6/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan saya mendatang bisa tampil lebih baik. Saya belum puas karena performa saya pun masih banyak yang perlu ditingkatkan, saya ingin bisa tampil lebih impresif."
Lebih lanjut, Rio mengakui balapan di F1 berbeda dengan pada saat di GP2, terutama dari segi teknologi dan durasi balap. Akan tetapi, secara fisik Rio merasa cukup kuat menjalani balapan sebanyak 57 putaran.
Ia menjaga kebugaran dengan latihan fisik, berlari, dan berlatih di pusat kebugaran.
Rio juga merasa lebih percaya diri setelah proses adaptasinya berjalan bagus.
"Di F1, saya harus menyesuaikan dengan
steering wheel-nya. Secara keseluruhan, setelah dua balapan kemarin saya semakin merasa familiar balapan di F1 dan merasa lebih siap ke depannya," katanya.
"Dari segi mobil, tim Manor kesulitan untuk bersaing dengan tim besar. Kendala lainnya mungkin adalah strategi ban, karena saat di GP Bahrain sempat ada diurutan ke-14 dan lalu terus melorot ke-17 karena salah strategi ban."
Walau begitu, yang selalu membuat Rio terhibur adalah kebanggaannya mewakili Indonesia. Ia merasa sangat senang Indonesia punya perwakilan di olahraga F1, olahraga yang menurutnya bergengsi dan mendunia.
Dari sekian banyak seri balapan mendatang, yang paling ia tunggu2 adalah GP Singapura dan GP Malaysia. "Karena saya yakin masyarakat Indonesia banyak yang datang," ucapnya.
(vws)