Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, meminta Ducati untuk segera menyelesaikan masalah ban belakang menyusul insiden yang dialami pebalap Pramac Ducati, Scott Redding, pada latihan bebas terakhir GP Argentina, akhir pekan lalu.
Michelin yang merupakan penyuplai tunggal ban MotoGP musim ini memutuskan untuk menarik dua opsi ban belakang pada balapan GP Argentina itu. Sebagai gantinya Michelin memberikan ban yang lebih keras untuk balapan.
Keputusan itu diambil setelah ban belakang Redding meletus ketika menjalani latihan bebas keempat GP Argentina. Ini adalah insiden kedua ban meletus musim ini, setelah ban belakang Loris Baz (Avintia Ducati) juga meletus ketika menjalani tes pramusim di Sirkuit Sepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi mengatakan keputusan Michelin untuk memberikan ban belakang yang lebih keras membuat peluangnya menjadi juara GP Argentina menipis. Namun, The Doctor menganggap masalah ban belakang bukan untuk diselesaikan Michelin, tapi Ducati.
Rossi mengklaim kasus ban meletus terjadi karena berat badan yang dimiliki Redding dan Baz. Kedua pebalap tersebut merupakan dua rider terberat di MotoGP musim ini: Redding memiliki berat 79 kilogram, dan Baz 78 kilogram.
"Pebalap tinggi dan sedikit berat, seperti Baz dan Redding. Saya cukup tinggi, tapi tidak berat (65 kilogram). Tapi, terutama ini masalah sepeda motor. Itu menurut saya," ujar Rossi seperti dilansir
Eurosport.
Rossi mengeluarkan pernyataan tersebut karena setiap pebalap yang menggunakan sepeda motor Yamaha ataupun Honda tidak mengalami masalah seperti Redding dan Baz.
Pebalap 37 tahun itu mengatakan jika Ducati tidak mampu menyelesaikan masalah kasus Redding dan Baz, maka seluruh pebalap di MotoGP harus menggunakan ban ekstra keras.
"Saya berharap Ducati bisa menyelesaikan masalah ini. Karena jika tidak, maka seluruh tim pabrikan harus tampil dengan ban yang sangat, sangat, sangat keras. Saya pikir itu tidak baik untuk kompetisi ini dan penampilan tim. Mereka harus menyelesaikan masalah ini," ucap Rossi.
(har)