Jakarta, CNN Indonesia -- Pada beberapa bulan terakhir, nama Manny Pacquiao kerap dikaitkan dengan kontroversi ucapannya tentang perkawinan homoseksual.
Karena mengatakan aksi perkawinan sesama jenis lebih rendah dari binatang, petinju yang dijuluki PacMan itu diputus kontrak oleh Nike, diusir dari pusat perbelanjaan paling populer di Los Angeles, Amerika Serikat, dan juga mengalami penurunan popularitas di negaranya sendiri, Filipina.
Namun berbagai hal itu seolah menguap ketika Pacquiao menjalani laga melawan Timothy Bradley Jr. di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Sabtu (9/4) malam waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penonton yang memadati arena tersebut terus meneriakkan nama "Manny, Manny, Manny" ketika sang petinju asal Filipina sempat disudutkan oleh Bradley. Hal ini sempat terjadi di ronde kedua, ronde ke delapan, dan jelang akhir pertandingan.
Para penonton pun terus menyemangatinya dan berharap Pacquiao sekali lagi menambah catatan KO dalam kariernya. Dalam karier profesionalnya, Pacquiao bertanding 66 kali dengan 58 kali menang (38 di antaranya KO), enam kali kalah, dan dua imbang.
Terakhir kalinya Pacquiao menang KO pun terjadi ketika ia bertanding di hadapan publik Las Vegas, yaitu saat menganvaskan Ricky Hatton pada Mei 2009 silam.
Namun sayangnya Pacquiao tak bisa memenuhi harapan penggemarnya tersebut. Meski sempat dua kali membuat sarung tinju Bradley Jr. menyentuh kanvas, Pacquaio "hanya" menang angka mutlak dari petinju asal California, Amerika Serikat, itu.
Ketiga juri sama-sama memberikan angka 116-110 kepada Pacquiao.
Seusai pertandingan, Pacquiao mengatakan bahwa ia telah berusaha keras untuk menang KO.
"Saya memberikan yang terbaik, dan berusaha menang KO di setiap ronde," kata Pacquiau seperti dikutip dari
ABS CBN. "Tapi Bradley adalah petinju yang baik dalam menyerang balik. Ia sudah berbeda dari saat tampil di dua pertarungan sebelumnya. Sangat sukar untuk mengenaninya."
(vws)