Jakarta, CNN Indonesia -- Striker Liverpool, Daniel Sturidge, mencoba santai jelang timnya bersua Borussia Dortmund pada leg kedua Liga Europa di Stadion Anfield, Kamis (14/4) malam waktu setempat. Mantan pemain Chelsea itu juga tak mau ambil pusing soal pilihan manajer The Reds yang akan memainkannya di skuat utama atau tidak.
Meski bakal menghadapi lawan yang memiliki produktivitas gol tinggi, Sturridge justru mencoba membandingkan ketegangan dan antusiasme ini seperti bermain
game sepak bola di Playstation.
“Ini seperti Anda bermain di final FIFA (playstation) dan Anda bermain melawan teman sendiri. Kemudian Anda bertaruh 20 poundsterling, lalu 100 poundsterling,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Liverpool.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tekanan meningkat, telapak tangan Anda berkeringat.Tapi saat Anda melalui permainan itu, Anda menikmatinya, seperti itulah rasanya.”
Menurutnya, laga nanti bakal menjadi pertunjukan yang luar biasa di Stadion Anfield. “Tak hanya bagi pemain, tapi juga fan dan semua orang yang tidak terlibat langsung dalam permainan Liverpool, mereka akan menikmati pertandingan ,” ucap Sturridge.
“Itu merupakan satu dari peristiwa di mana Anda larut dalam keseruan, menikmatinya, melaluinya dan bersenang-senang. Untuk itulah hidup Anda.”
Sturridge mengatakan, jangan sampai keadaan grogi mengganggu apa yang terbaik di laga nanti.”
Pada leg pertama lalu, striker berusia 26 tahun tersebut tak diturunkan Klopp sebagai
starting eleven karena belum 100 persen fit usai mengalami cedera. Ia digantikan Divock Origi yang kemudian mencetak gol bagi Liverpool dan laga berakhir dengan skor 1-1.
Kendati persoalan cedera yang membebatnya, ia sudah mengemas 48 gol selama 84 kali penampilannya di Liverpool. “Itulah standar yang saya tetapkan, mungkin sedikit lebih dari itu. Saya berharap bisa melanjutkannya lagi,” tutur Sturridge.
“Saya tahu bisa tampil jauh lebih baik lagi dibandingkan saat ini, tapi dengan kebugaran dan terus tampil 90 menit.”
Sturridge sendiri mengakui tak mudah mencetak gol di setiap pertandingan. “Jadi saya tak benar-benar menetapkan standar tinggi, meski saya pikir lebih baik mencetak satu dari dua,” ungkapnya.
(bac)