Jakarta, CNN Indonesia -- Carlo Ancelotti menyebut ketatnya kompetisi Liga Champions musim ini membuat tekad sebuah klub untuk mempertahankan gelar juara menjadi semakin sulit.
Barcelona yang berstatus juara bertahan Liga Champions harus menghentikan langkah mereka di babak perempat final. Blaugrana kalah 0-2 di Vicente Calderon dan gagal melaju ke semifinal.
Kegagalan Barcelona menambah panjang deret juara bertahan yang tak bisa mempertahankan gelar juaranya. AC Milan jadi tim terakhir yang mampu mempertahankan gelar juara Liga Champions pada tahun 1989 dan 1990.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa sulit untuk memenangkan Liga Champions secara beruntun karena saat ini Liga Champions jauh lebih kompetitif dibandingkan masa lalu."
"Di masa lalu, hanya ada satu tim dari tiap negara yang bisa bermain di Liga Champions. Kini, ada tiga atau empat tim dari tiap negara. Karena hal itulah, kompetisi ini menjadi kompetitif dan sulit dimenangi," ujar Ancelotti.
Ancelotti sendiri menjadi bagian Milan saat memenangi turnamen ini pada 1989 dan 1990.
"Ketika kami memenanginya tahun 1989 dan 1990, tidak banyak pertandingan yang harus kami lalui untuk mencapai final dan memenangkan turnamen ini karena tidak banyak tim yang berpartisipasi," tutur Ancelotti yang juga sudah merasakan tiga trofi Liga Champions sebagai pelatih ini.
Dengan sistem kandang-tandang di fase gugur, Ancelotti juga menyebut setiap tim tak bisa tampil bagus di satu leg saja.
"Bila sebuah tim tak tampil bagus dalam sebuah leg, maka bisa saja tim itu tersingkir."
"Karena itulah tiap detail kecil seperti keberuntungan dan cedera memegang peranan penting dalam perjalanan tim menuju final," kata Ancelotti.
(ptr)