Jakarta, CNN Indonesia -- Unggul 2-0 pada babak pertama lalu disusul pada babak kedua. Sudah memegang kunci ke semifinal Liga Eropa karena unggul gol tandang ketika memasuki tambahan waktu, bencana pun datang. Itulah yang terjadi pada skuat Borussia Dortmund di Stadion Anfield, markas Liverpool, dini hari WIB tadi.
Dortmund gagal melangkah ke fase semifinal karena kalah agregat 5-4 dari Liverpool.
Usai kekalahan itu, Pelatih Borussia Dortmund Thomas Tuchel mengaku tak menemukan alasan secara logis hasil laga leg kedua di Anfield itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hilang kontrol. Saya tidak tahu mengapa jelasnya, tetapi [dalam pertandingan] ini kami tidak pernah merasa kalah," ujar Tuchel usai laga leg dua seperti dikutip dari Four Four Two, Jumat (15/4).
Pada laga leg kedua itu Dortmund akhirnya menyerah 3-4 dari Liverpool. Gol kemenangan Liverpool dicetak Dejan Lovren di injury time babak kedua. Pada leg pertama di Signal Iduna Park, Liverpool menahan imbang Dortmund 1-1.
"[Hasil babak ini] Sangat emosional, tetapi anda tidak bisa menjelaskan ini," kata Tuchel usai laga kepada BT Sport.
"Pada akhir, ketika 3-3 terjadi, semua orang di tim percaya itu berarti bagi mereka. Itu sudah menjadi seperti sebuah takdir. Jika anda memiliki keyakinan, hal-hal ajaib terjadi."
Pada leg kedua itu Dortmund sempat unggul lebih dulu lewat Henrikh Mkhitaryan dan Pierre-Emerick Aubameyang. Namun, Liverpool berhasil menyamakan kedudukan ketika pada babak kedua Dortmund unggul 3-1. Pada akhir 90 menit waktu normal kedudukan jadi 3-3, dan Liverpool berhasil menutup dengan kemenangan 4-3 pada masa injury time.
"Jika hal-hal seperti ini terjadi, anda harus menerimanya. Anda menjadi seorang pecundang yang terhormat, anda harus berdiri dan memberi selamat kepada Liverpool. Anda telah kalah seperti seorang juara," kata Tuchel.
Bagi Tuchel, kemampuan mencetak tiga gol di kandang lawan adalah sebuah prestasi bagi timnya. Pasalnya selama ini aku pria yang menggantikan posisi Juergen Klopp--kini manajer Liverpool-- selama ini Dortmund selalu sulit mencetak lebih dari dua gol dalam laga tandang.
(kid)