Lovren dari Penuh Krisis jadi Bengis

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Jumat, 15 Apr 2016 13:09 WIB
Tahun lalu, tendangan penalti Dejan Lovren menjadi penyebab Liverpool tersingkir di 32 besar Liga Eropa. Tahun ini, sundulan Lovren buat Liverpool ke semifinal.
Dejan Lovren (kanan) dan rekannya Mamadou Sakho merayakan keberhasilan Liverpool melangkah ke semifinal Liga Eropa. (Reuters / Darren Staples)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Dejan Lovren menjadi harum di hadapan para Kopites--sebutan untuk pendukung Liverpool--setelah gol injury  time yang ia cetak pada leg dua Liga Eropa melawan Borussia Dortmund, Kamis (14/4) malam WIB.

Bek bernomor punggung enam itu menjadi penentu kemenangan Liverpool lewat sundulannya di masa injury time babak kedua. Menerima umpan silang dari James Milner di sayap kanan kotak penalti Dortmund, Lovren menyundul bola ke dalam gawang Dortmund pada menit pertama injury time.

"Kami tertinggal dua gol lebih dulu, tentu sebuah awal yang tak dapat diduga. Sekarang kami ingin benar-benar menjuarai kompetisi ini ," kata Lovren usai pertandingan seperti dikutip dari siaran BT Sport.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberhasilan Lovren menjadi penentu kemenangan Liverpool atas Dortmund itu pun seolah menjadi aksi pembayaran atas kegagalannya tahun lalu. Tahun lalu, Liverpool harus tersingkir dari babak 32 besar Liga Eropa saat menghadapi Besiktas di Stadion Ataturk, Istanbul, Turki.

Dalam babak adu penalti, Liverpool kalah karena Lovren gagal mengeksekusi penalti. Besiktas pun melaju ke semifinal dengan hasil adu penalti 5-4.

Kini berbeda dengan kala itu. Lovren yang dibeli dari Southampton dengan harga mencapai 20 juta poundsterling pada musim panas 2014 itu memiliki performa apik.

Sebelum partai leg dua Liga Eropa, bek asal Kroasia itu membuktikan dia adalah seorang pemain bertahan yang bengis dalam mematahkan serangan lawan.

Total, sepanjang musim ini dia sudah 32 kali bermain--26 kali di liga, empat kali sebagai pemain pengganti.
Dejan Lovren menggigit baju kecewa setelah membuat Liverpool tersingkir di 32 besar Liga Eropa 2014/15 di kandang Besiktas, 26 Februari 2015. (REUTERS/Murad Sezer)

Ia pun bermain cukup bengis dalam mematahkan serangan lawan di barisan belakang. Itu ia tunjukkan kala Liverpool bertemu Tottenham Hotspur. Lovren begitu sigap menutupi setiap kesalahan yang dilakukan rekannya, Mamadou Sakho.

Seperti dinukil dari situs Who Scored, Lovren rata-rata melakukan 1,6 tekel per laga dan 2,6 kali memotong serangan lawan per laga. Bukan hanya itu, rata-rata clearance yang dilakukan Lovren adalah 6,1.

Situs tersebut bahkan menyematkan rating 7,08 untuk setiap laga yang dimainkan Lovren sebagai starter.

Dan, usai mengalahkan Dortmund di Anfield pada dini hari WIB tadi, Lovren pun menunjukkan ketangguhan skuatnya.

"Ini perasaan yang sangat hebat. Saya pikir ini merupakan salah satu pertandingan terbaik yang pernah kami lakoni dalam dua sampai tiga tahun terakhir," kata Lovren dalam wawancara televisi di lapangan usai melawan Dortmund. "Kami tidak pernah berhenti percaya...Kami memang pantas untuk menang."

Kemudian saking terpesonanya Kopites terhadap Lovren usai mencetak gol, seperti dikutip dari Liverpool Echo, seorang penggemar Liverpool menamai putranya dengan nama depan bek asal Kroasia tersebut.

"Saya akan menamainya Dejan!" demikian tukas penggemar Liverpool yang menyaksikan laga leg dua perempat final melawan Dortmund dari rumah sakit karena istrinya sedang dalam proses melahirkan.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER