Jumpa ManCity, Mimpi Buruk Guardiola

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Jumat, 15 Apr 2016 13:29 WIB
Entah itu berjumpa ManCity di partai semifinal atau di laga pamungkas, pelatih Bayern Munich Pep Guardiola akan menghadapi dilema besar.
Pep Guardiola akan menghadapi skenario terburuk jika berjumpa dengan Manchester City di final UCL. (REUTERS/Miguel Vidal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Bayern Munich Pep Guardiola akan berharap tak berjumpa dengan calon klubnya, Manchester City, ketika melakoni laga semifinal Liga Champions.

Munich memiliki peluang satu berbanding tiga untuk dipertemukan dengan City, Real Madrid, atau Atletico Madrid di empat besar UCL. Di atas kertas, ManCity yang performanya turun naik musim ini akan menjadi pilihan yang aman bagi Munich jika menginginkan satu tiket ke final.

Tapi harian Jerman Bild justru menyebut laga itu sebagai "mimpi buruk" untuk Guardiola karena pelatih asal Spanyol itu memang dituntut memenangi UCL, termasuk jika harus membuat City menangis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu penyebabnya adalah hingga saat ini masih banyak pihak yang memandang sebelah mata pencapaian Guardiola bersama Munich. Meski membuat kesebelasan itu tampil sangat dominan, eks manajer asal Barcelona itu tetap dituntut untuk mempersembahkan Liga Champions.

Guardiola sendiri mengambil alih Bayern Munich dari tangan Jupp Heynckes, pelatih yang membawa Munich meraih treble - menjuarai Liga Jerman, Liga Champions, dan Piala Jerman.

Hingga kontrak tiga musimnya akan berakhir pada musim ini, Guardiola belum bisa menyamai pencapaian Heynckes.

Kekalahan dari ManCity bukan hanya akan menimbulkan tanda-tanya terhadap statusnya sebagai salah satu pelatih emas Eropa, tapi juga apakah ia benar-benar pantas menggantikan Manuel Pellegrini di kursi pelatih City.

Demikian pula jika ManCity sampai menjuarai Liga Champions. Guardiola akan dihadapkan pada situasi yang sama ketika ia mengambil alih Munich.

Padahal, menjadi juara Liga Champions bisa menjadi satu-satunya jalan bagi City untuk kembali berlaga di kompetisi teratas Eropa tersebut.

Dengan performa The Citizen yang turun naik di Liga Inggris, sementara MU dan West Ham United masih berpeluang ke empat besar, maka nilai status juara akan berlipat ganda bagi Sergio Aguero dan kawan-kawan.

Belum lagi berbicara City kini memiliki peluang emas untuk merebut gelar Liga Champions pertama dalam sejarah mereka.

Kiper legendaris Munich, Oliver Kahn, juga mengungkapkan pendapat yang sama dengan Bild, bahwa skenario terburuk adalah Guardiola mengambil alih ManCity yang baru saja juara Eropa.

"Saya tak percaya Guardiola ingin pergi ke Manchester City jika mereka telah menjadi juara Liga Champions," kata Kahn.

"Jika tidak, ia tak bisa melakukannya sendiri." (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER